ChanelMuslim.com – Pukul 10, aku mendengar saturasinya sudah 60 dan aku memandang ke jendela. Tampaknya berat untuk beliau bisa bertahan. Selain usianya juga sudah cukup tua.
Lepas Jum’at, berita duka itu tiba. Walau aku sudah menduga, tetap saja rasanya ada yang tercabut dalam dada. Satu demi satu, ustaz atau ustazah, guru kami, Kau panggil, yaa Allah….
Beliau adalah orang yang membela aku di kala ada orang yang menzalimi. Beliau menegur lewat materi sehingga orang yang menzalimi aku menundukkan kepalanya. Di situ aku bahagia, karena ada yang bela.
Baca juga: Saya Mau Cerita Suatu Tragedi (Bag. 2)
Selamat jalan ustaz…. Semua tinggal kenangan. Selamat beristirahat. Satu demi satu, lama-lama kursi di meja ini ditinggalkan orang sehingga tinggal aku sendiri.
Di situ aku merenung, bagaimana nasib akhir hidupku? Apakah senyum ataukah seringai?
Demi masa bersungguh-sungguhlah, manusia. Masih ada waktu, sebelum maut mendekati jantung di rumah kita.
Al Fatihah…. Ustaz main di jalur khusus untuk orang tertentu, lewat pintu hari Jum’at.
Semoga Allah lapangkan kuburanmu, yaa ustaz.
Pukul 10.
Rasulullah bersabda, “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Ahmad)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: