ChanelMuslim.com – Terdapat kisah menarik dari kedua orang tua Rasulullah, yaitu Abdullah dan Aminah. Mereka berdua menikah karena telah dijodohkan. Namun, sebelum perjodohan itu, Abdullah bertemu dengan seorang gadis cantik yang tertarik dengan Abdullah.
Baca Juga: Pernikahan Abdullah dengan Aminah
Bertemu Gadis Cantik di Jalan
Saat itu, Abdul Muthalib menggandeng tangan putranya menuju rumah Wahb bin Abdul Manaf. Wahb mempunyai seorang putri bernama Aminah. Abdul Muthalib sudah sepakat dengan Wahb untuk menikahkan putra-putri mereka.
Dilansir channel telegram @belajarsejarahislam, di tengah jalan, seorang gadis cantik menegur Abdullah.
“Engkau akan pergi ke mana, wahai Abdullah?”
“Aku akan pergi bersama ayahku.”
Tanpa memedulikan Abdul Muthalib, gadis itu berkata, “Kulihat engkau memang dituntun ayahmu, tak ubahnya seperti seekor unta yang akan disembelih.
Demi engkau, aku akan menerimamu jika engkau mau menikahi diriku sekarang juga.”
Abdullah terperangah. Ia menatap gadis itu dengan gugup. Dilihat dari pakaiannya yang dipenuhi perhiasan mahal, ia pasti seorang gadis bangsawan.
Dari matanya yang hitam memancarkan sinar yang teduh seperti yang biasa dimiliki gadis- gadis berperangai lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Ketika Abdullah menoleh kepada ayahnya, Abdul Muthalib memberi isyarat agar Abdullah terus melangkah dan tidak menggubris sang gadis. Abdullah pun menaati ayahnya.
“Aku bersama ayahku. Aku tak kuasa menolak kehendaknya dan berpisah dengannya.”
Baca Juga: Kisah Kehancuran Abrahah dan Perjodohan Abdullah
Abdullah dan Aminah Menikah
Abdullah kembali berjalan bersama ayahnya. Hatinya dipenuhi rasa iba dan simpati kepada gadis yang ditinggalkannya.
Hari itu juga, Abdul Muthalib datang ke rumah Wahb bin Abdul Manaf dan menjodohkan Abdullah dengan Aminah.
Keesokan harinya, Abdullah bertemu lagi dengan gadis yang kemarin. Abdullah menyapanya, tetapi tidak dengan gadis itu.
“Mengapa engkau tidak menyapaku seperti kemarin?”
Gadis itu menjawab dengan ketus, “Sinar berseri-seri yang kemarin kulihat pada wajahmu sudah tidak ada lagi. Karena itu, sekarang aku sudah tidak membutuhkanmu!”
Sinar berseri-seri yang dimaksud menurut sebagian ahli sejarah adalah sinar kenabian yang akan diturunkan Abdullah kepada putranya.
Ketika Abdullah dijodohkan dengan Aminah, gadis itu tidak dapat lagi berharap akan memiliki putra yang kelak menjadi nabi.
Abdullah dan Aminah pun menikah. Musim semi tahun 570 Masehi tiba. Batang-batang gandum di Yaman tumbuh menjulang tinggi dab dedaunan kurma di kota Thaif kembali bersemi.
Sementara itu, padang-padang rumput dipenuhi harum bunga-bunga yang tumbuh di kebun-kebun. [Cms]
(Bersambung pada bagian kedua)