ChanelMuslim.com – Kemenangan umat Islam di Andalusia Melawan bangsa Viking menjadi peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Pesona Andalusia membuat bangsa Viking yang saat itu menguasai wilayah Eropa Utara dan sebagian Pulau Inggris tertarik untuk melakukan invasi.
Baca Juga: Pembebasan Persia, Kemenangan Umat Islam di Jalula
Viking Mulai Menginvasi Kota Kaum Muslimin
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, peristiwa ini terjadi pada tahun 844 Masehi atau 230 Hijriah. Saat itu, Spanyol dan Portugal ada di bawah kepemimpinan Emirat Umayyah, tepatnya di masa kepemimpinan Abdurrahman II.
Pada masa itu, Andalusia sebagaimana ditulis John Thorne dalam Chamber Biographical Dictionary, sedang gencar-gencarnya membangun gedung-gedung berasitektur megah, sehingga kemajuan sains dan teknologi cukup signifikan.
Hal ini tentunya menarik perhatian Viking untuk datang. Armada Viking, yang terdiri dari sekutu Hastein dan Björn Ironside berlayar dari pangkalan mereka di Noirmoutier —sebuah kota pelabuhan di Pantai Barat Prancis— di muara sungai Loire di Francia pun berlayar ke selatan dan menjarah pantai Atlantik.
Mereka merebut kota Kaum Muslimin Lisbon, yang saat ini merupakan ibukota Portugal. Pada bulan Agustus mereka mendudukinya selama 13 hari, selama waktu itu mereka terlibat dalam pertempuran kecil dengan kaum Muslimin.
Beberapa waktu kemudian, Bangsa Viking tiba di dekat Kota Sevilla, salah satu pusat peradaban Islam kala itu. Mereka mendirikan pangkalan mereka di Isla Menor, sebuah pulau yang dapat dipertahankan di Rawa Guadalquivir.
Pada 29 September 844, pasukan Muslimin berbaris melawan Viking, tetapi mereka mendapatkan kekalahan.
Akhirnya, Viking menguasai Sevilla pada 1 atau 3 Oktober 844 setelah pengepungan singkat dan pertempuran sengit.
Menurut Sejarawan Muslim, Viking memberikan penduduknya teror dengan memberi 2 pilihan, yaitu penjara atau kematian.
Meskipun kota Sevilla yang tidak bertembok diambil alih, bentengnya tetap berada di tangan umat Islam.
Vking mencoba membakar masjid besar yang baru dibangun di kota itu, tetapi mereka gagal.
Ketika dia mendengar kabar menyedihkan tentang jatuhnya Sevilla, Abdurrahman II memobilisasi pasukannya di bawah kepemimpinan panglimanya, Isa bin Shuhayd.
Beliau memanggil gubernur terdekat untuk mengumpulkan pasukan mereka. Kaum Muslimin berkumpul di Córdoba dan kemudian berbaris ke Axarafe, sebuah bukit dekat Sevilla, tempat Isa ibn Shuhayd mendirikan markasnya.
Baca Juga: Kemenangan Umat Islam Melawan Italia di Bi’r Ghabi
Umat Islam Menang di Andalusia
Beberapa hari berikutnya, kedua belah pihak bertemu berkali-kali dalam kontak pertempuran, dengan hasil yang bervariasi.
Akhirnya, berkat pertolongan Allah, setelah banyaknya kota yang dikuasai Viking, umat Islam bisa meraih kemenangan besar pada 25 Shafar 230 H (bertepatan 14 November 844) di Talyata.
Menurut sumber sejarah, 500 hingga 1000 Viking tewas dan 30 kapal Viking dihancurkan.
Setelah penyerangan Viking, Kota Sevilla dan pinggirannya ditinggalkan dalam reruntuhan.
Kehancuran yang disebabkan oleh perampok Viking membuat orang-orang khawatir kembali ke Andalusia. Melihat situasi itu, Abdurrahman memerintahkan tindakan baru untuk berjaga-jaga jika ada serangan mendadak sewaktu-waktu.
Beliau memerintahkan pendirian markas persenjataan angkatan laut (dar al-sina’a) di Sevilla dan membangun tembok di sekitar kota dan permukiman lainnya.
Kapal dan persenjataan dibuat, kapal dan pasukan diperbesar kuantitasnya, dan jaringan pembawa pesan didirikan untuk bersiap siaga dan bisa cepat menyebarkan informasi.
Langkah-langkah ini berhasil mematahkan serangan Viking kemudian pada tahun 859 dan 966.
Sahabat Muslim, itulah sejarah bagaimana umat Islam menang di Andalusia melawan bangsa Viking. Semoga ada hikmah yang bisa kita dapatkan dari peristiwa tersebut. [Cms]
(Tulisan ini juga mengambil sumber dari Ann Christys, “Vikings in the South: Voyages to Iberia and the Mediterranean, Qisshatul Andalus, Dr Raghib Sirjani, dan Ghazawat Al Arab, Syakib Arsalan)