ChanelMuslim.com—Simposium Nasional bertema ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman PKI dan Ideologi Lain’ hari ini resmi dibuka oleh mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Soetrisno.
Simposium ini menjadi penyeimbang dari simposium sebelumnya, ‘Membedah Tragedi 1965’, April lalu, yang dinilai condong pada kelompok kiri. Sebanyak 49 organisasi massa, seperti Forum Komunikasi Putera-puteri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), Pemuda Pancasila, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Darat.
Simposium yang diketuai Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, ini akan berlangsung selama dua hari. Setelah dibuka, tema tentang PKI dibahas dari aspek ideologi; PKI dalam aspek sejarah; Ideologi Komunis dalam perspektif agama; serta Komunisme, Marxisme, Leninisme dalam perspektif Konstitusi NKRI.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab menjadi salah satu pembicara yang membahas aspek ideologi. “Kenapa FPI ikut simposium? Apa anti PKI? Ikut-ikutan atau pembela Pancasila? Selama ini banyak yang bilang anti Pancasila, teroris, ISIS. Ini kesempatan saya untuk menyampaikan yang sebenarnya. FPI punya sikap, bagaimana menyikapi Islam sebagai agama dan pancasila dasar negara,” kata Rizieq.
Rizieq mengatakan Islam merupakan akidah dan Pancasila merupakan ideologi. Akidah, kata Rizieq, merupakan sumber mutlak dari Allah SWT yang tidak bisa ditawar lagi. Sementara ideologi merupakan sumber insani yang datang dari pemikiran manusia.
“Islam menolak semua ideologi yang bertentangan dengan Islam. Nah, sekarang pertanyaannya, apa pancasila bertentangan dengan Islam? Kalau bertentangan wajib tolak. Kalau tidak, tidak,” kata Rizieq.
Rizieq menambahkan dalam pembukaan Undang-Undang 1945, NKRI berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. “Pasal 29, setiap warga negara bebas melakukan ibadah sesuai kepercayaan masing. Jadi, Pancasila tidak bertentangan dengan Islam,” katanya. Itu sebabnya, dia mengajak umat Islam turut serta merawat dan memelihara Pancasila. “Segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan ketuhanan maha esa, tidak boleh ada di Indonesia,” tambahnya.
Menurut jadwal yang bersumber dari panitia, setelah simposium berakhir, berbagai ormas Islam dan organisasi lainnya akan menggelar apel siaga pada Jumat (3/6/2016) untuk menolak apa yang mereka sebut sebagai kebangkitan PKI.
“Mereka akan long march dari Masjid Istiqlal ke Istana Negara,” kata Kiki Syahnakri dalam jumpa pers, Selasa (31/5/2016). Selain dilatari kecurigaan terhadap kebangkitan PKI, simposium ‘anti-PKI’ ini digelar untuk meluruskan Simposium Tragedi 1965 yang disebut Kiki Syahnakri terlalu condong mendukung PKI. (mr/bbc/suara.com)