ChanelMuslim.com – Kisah keberanian Nabi Ibrahim terlihat ketika beliau berani menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh penduduk Babilonia. Nabi Ibrahim juga tetap teguh berdakwah ketika dirinya sudah hampir dibakar oleh api.
Baca Juga: Belajar Berpikir Kontributif dari Nabi Ibrahim
Keberanian Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala-berhala
Saat itu, semua penduduk sedang mengadakan pesta tahunan, sehingg tidak ada orang di kuil. Nabi Ibrahim pun mendatangi kuil dengan membawa kapak besar yang tajam.
Dilansir channel telegram Belajar Sejarah Islam, d dalam kuil banyak sekali makanan untuk persembahan. Makanan itu masih utuh karena berhala memang tidak bisa makan.
Nabi Ibrahim hanya tersenyum mengingat kebodohan penduduk Negeri Babilonia (sekarang Irak).
Akhirnya, beliau pun merobohkan semua patung-patung di dalam kuil, kecuali patung yang paling besar.
Sebelum pergi, Nabi Ibrahim meninggalkan kapaknya di pundak patung paling besar. Raja Namrud dan penduduk Babilonia sangat terkejut ketika mereka kembali dan melihat kuil tempat penyembahan mereka hancur.
“Siapa yang telah menganiaya tuhan-tuhan kita?!” Teriak raja Namrud. “Siapapun dia, harus diberi hukuman yang setimpal!”
“Hamba tau ini pasti perbuatan Ibrahim!” kata seorang penduduk.
“Panggil dia sekarang juga!”
Para pengawal kerajaan diikuti beberapa penduduk mendatangi rumah Nabi Ibrahim.
Nabi pun diseret dan diarak keliling kota. Beliau lalu dibawa ke tempat terbuka.
“Ibrahim, apa betul kamu yang telah menghancurkan tuhan-tuhan kami?” tanya seorang hakim beberapa saat kemudian.
Baca Juga: Keberkahan Doa Nabi Ibrahim A.S di Tanah Thaif
Api Menjadi Dingin
Keberanian Nabi Ibrahim terlihat di sini ketika dirinya bisa menjawab dengan tenang.
“Bukan. Coba lihat, bukankah yang memegang kapak itu patung yang paling besar? Barangkali dia yang melakukannya.”
“Mana mungkin? Dia tidak bisa melakukan apapun!” kata seseorang dengan tegas.
“Kalau tidak bisa melakukan apa pun, mengapa kalian menyembahnya?” ujarnya pelan.
Semua orang terpana mendengar perkataan Nabi Ibrahim yang begitu pelan, tetapi amat mengagetkan.
“Mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak mendatangkan kebaikan? Mengapa kalian tidak juga menyadari kesalahan kalian?” lanjut Nabi Ibrahim.
Mendengar itu, Raja Namrud pun langsung marah dan meminta pengikutnya untuk mengumpuljan kayu bakar guna membakar Ibrahim!”
Tidak berapa lama, kayu pun terkumpul dan membentuk perapian yang siap membakar Nabi Ibrahim.
Begitu api berkobar, Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalamnya dengan disaksikan hampir semua penduduk Negeri Babilonia.
Pada saat itu pula, api menjadi dingin dan Nabi Ibrahim tidak terbakar.
Hal ini termaktub dalam firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 69.
“Hai api, menjadi dinginlah (kamu) dan berilah keselamatan bagi Ibrahim.” (QS Al Anbiya [21]:69). [Cms]