ChanelMuslim.com- Ibarat malam, tetangga mungkin mirip dengan bulan. Tanpa bulan, malam terasa gelap. Tapi, bagaimana jika sang bulan tak bisa diam.
Tetangga merupakan keniscayaan dalam rumah tangga. Di mana pun kita tinggal, tetangga selalu ada di hampir semua sisi kehidupan rumah kita: kanan, kiri, depan, dan belakang.
Kadang tetangga datang di saat kita perlukan. Mereka menolong di saat kita butuh bantuan. Walaupun tidak sedikit dari tetangga yang justru menjadi beban. Terutama, beban perasaan.
Tetangga Matre
Uang memang bukan segalanya. Tapi zaman sekarang, segalanya mesti pakai uang.
Ungkapan itu mungkin terkesan kasar untuk sebagian orang. Tapi buat sebagian yang lain, hal itu menjadi sebuah kewajaran.
Tidak sedikit kehidupan bertetangga juga diwarnai dengan persepsi itu. Bahwa uang atau harta menjadi timbangan kemuliaan seseorang, pengakuan status, bahkan penghormatan.
Jangan heran jika ada semacam pilih kasih antar tetangga saat penyebaran undangan sebuah acara. Ada tetangga yang dapat bahkan disampaikan langsung oleh shahibul hajat, ada yang hanya dititipkan melalui orang lain, dan ada yang tidak dapat.
Fenonema itu terkesan biasa. Tapi ada pergeseran nilai dalam hidup bertetangga. Di mana penghormatan begitu mengacu pada status sosial dan ekonomi tetangga.
Kesadaran yang harus dimunculkan dan dilestarikan bahwa status tetangga bukan diukur dari ukuran rumah, kendaraan, dan lainnya. Melainkan, dari keshalehan dan kebaikan akhlaknya.
Karena posisi tetangga adalah saudara kita yang terdekat. Meskipun mereka bukan bagian dari keluarga besar kita.
Merekalah sosok yang paling awal untuk dimintai bantuan. Siapa pun mereka, dari kelas apa pun ekonominya, dan berapa pun penghasilannya.
Sebagai latihan, biasakan untuk memberikan jatah hadiah ke tetangga dalam ukuran sama besar, dan sama nilai. Meskipun ukuran rumah mereka berbeda, dan status sosialnya tidak sama.
Kalau perlu, justru yang miskin harus mendapatkan jatah yang lebih banyak dan bernilai. Karena bagi mereka, hadiah boleh jadi sebagai pemenuhan kebutuhan. Sementara yang lain, hanya sekadar sapaan dan penghormatan.
Berikan penghormatan dan sapaan yang sama hangat, tanpa harus melihat pangkat dan pekerjaan mereka.
Karena siapa pun tetangga, mereka manusia yang memiliki harkat dan martabat secara manusiawi yang sama. Sementara harta dan status tak lebih dari aksesoris yang tidak mengurangi atau menambah nilai. [Mh/bersambung]