Ratusan dosen universitas di Inggris mendesak Menteri Dalam Negeri Theresa May untuk mempertimbangkan kembali langkah-langkah “kejam” di kampus terkait RUU anti-terorisme dan mendesak para pejabat kampus untuk memastikan bahwa kebebasan akademik tetap berjalan tanpa kompromi.
“Respon terbaik untuk aksi teror terhadap warga sipil Inggris adalah menjaga dan mempertahankan sebuah masyarakat demokratis yang terbuka, di mana perilaku diskriminatif apapun secara efektif ditolak,” tulis isi surat yang ditandatangani oleh lebih dari 500 dosen universitas yang ada di Inggris, The Guardian melaporkan Selasa kemarin (3/2/2015).
“Memastikan perguruan tinggi dan universitas dapat terus memperdebatkan isu-isu yang sulit dan tidak populer adalah bagian penting dari pernyataan ini.
Dalam surat yang dikirim kepada The Guardian, para dosen kampus mengusulkan undang-undang anti-teror Theresa May diberi penjelasan yang gampang dimengerti.
Mereka menambahkan bahwa langkah-langkah mendesak perlu diambil untuk memastikan bahwa kebebasan akademik tetap tanpa kompromi sejalan dengan upaya untuk mengatasi ekstremisme di Inggris.
Rencana UU kontra-teror menteri dalam negeri Inggris menempatkan tugas dosen bertambah yaitu mencegah mahasiswa menjadi radikal.
RUU tersebut akan menghadapi pemungutan suara kunci pada Selasa di House of Lords yang kemungkinan akan ditentang oleh banyak pihak, termasuk mantan kepala MI5.[af/onislam]