ChanelMuslim.com – Pada masa Rasulullah, banyak sastrawan-sastrawan pemberani yang menulis syair bukan hanya sebagai sastra, tapi juga alat untuk mengembuskan kegagahan.
Selain itu, untuk menguatkan mental pasukan, menciutkan nyali musuh, dan membalas siapa saja yang memfitnah Rasulullah dengan syair-syair mereka.
Pada masa kini, kita juga telah mengetahui bahwa tulisan bisa lebih tajam daripada sekadar lisan. Oleh sebab itu, saat ini sudah banyak yang lebih memilih menulis untuk menyampaikan pendapat atau kritiknya.
Baca Juga: Ketika Walikota Depok Membaca Puisi di Hadapan Sastrawan
Hassan bin Tsabit Menjadi Salah Satu dari Sastrawan-sastrawan Pemberani
Dilansir dari channel telegram Generasi Shalahuddin, Hassan bin Tsabit masuk ke dalam sastrawan pemberani pembela Rasulullah.
Ketiia orang-orang munafik menjelek-jelekkan Rasul, beliau menjadi orang terdepan yang membalas dengan kalimatnya.
Hal ini sampai-sampai membuat Ibunda Aisyah pernah berkata, “Apabila Hassan sudah membalas syair mereka, maka ia mengobati hati Rasul dan membersihkan nama beliau.” (Al Mu’jam Al Kabir, Ath Thabrani)
Dikatakan dalam Kitab Tsimar Al Qulûb karya Abu Manshur Ats Tsa’aliby, Hassan memiliki satu tempat khusus di bagian belakang masjid yang di sana ia menggubah syair untuk menguatkan para sahabat dalam perjuangan.
Beliau lebih sering membuat syair secara langsung, bukan dengan persiapan sebelumnya.
Abdullah bin Rawahah
Sama dengan Hassan bin Tsabit, Abdullah juga merupakan sahabat Anshar. Kemampuan syairnya menjadi salah satu penguat pasukan Muslimin dalam mengahadapi Romawi di Perang Mu’tah.
Dengan jumlah 3000 orang yang menghadapi 200 ribu tentara Romawi, saat itu, Abdullah bin Rawahah ditunjuk Rasulullah untuk menjadi panglima setelah Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib syahid.
Salah satu syair Abdullah bin Rawahah yang terkenal, “Yaa Rabb, jika tanpa petunjuk-Mu, kami tak akan tercerahkan, tak akan menyedekahkan, tak akan shalat didirikan.
Turunkanlah ketenangan pada kami, kuatkan langkah jika bertemu musuh kami, sesungguhnya orang-orang kafir telah berulah terhadap kami.” (Kitab Al Futuhât Ar Rabbaniyah, Ibnu Hajar Al Asqalani)
Baca Juga: Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca
Gesit Melawan Opini Yahudi
Terakhir, ada nama Ka’ab bin Malik. Beliau merupakan sahabat yang terkenal karena termasuk 1 dari 3 orang yang dihukum karena tidak ikut Perang Tabuk tanpa alasan.
Namun Ka’ab bertaubat, dan Allah mengampuni beliau. Ka’ab sebenarnya bisa membuat alasan, tetapi beliau jujur dan itulah yang membuat beliau menjadi luar biasa.
Ka’ab dipersaudarakan Rasul dengan Thalhah bin Ubaidillah. Di Perang Uhud, Ka’ab termasuk yang mendapatkan luka terbanyak.
Kemampuan syair Ka’ab bin Malik sangat terlihat apalagi ketika gesit menggubah syair untuk melawan opini miring kaum Yahudi.
Rasulullah bersabda kepada Ka’ab, “Seranglah Quraisy (dengan syairmu) sebab itu lebih dahsyat dampaknya buat mereka dibandingkan anak-anak panah.” (Shahih Al Jami lil Albani)
Sahabat Muslim, yuk lebih berhati-hati dalam setiap tulisan yang kita buat, khususnya di media sosial karena tulisan mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita selalu menulis yang baik-baik agar bisa memberikan pengaruh yang baik pula kepada orang lain. [Cms]