• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 16 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Sastrawan-sastrawan Pemberani pada Zaman Rasulullah

Juni 21, 2021
in Khazanah

Sastrawan-sastrawan Pemberani pada Zaman Rasulullah (Foto: Pexels/Walid Ahmad)

168
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Pada masa Rasulullah, banyak sastrawan-sastrawan pemberani yang menulis syair bukan hanya sebagai sastra, tapi juga alat untuk mengembuskan kegagahan.

Selain itu, untuk menguatkan mental pasukan, menciutkan nyali musuh, dan membalas siapa saja yang memfitnah Rasulullah dengan syair-syair mereka.

Pada masa kini, kita juga telah mengetahui bahwa tulisan bisa lebih tajam daripada sekadar lisan. Oleh sebab itu, saat ini sudah banyak yang lebih memilih menulis untuk menyampaikan pendapat atau kritiknya.

Baca Juga: Ketika Walikota Depok Membaca Puisi di Hadapan Sastrawan

Hassan bin Tsabit Menjadi Salah Satu dari Sastrawan-sastrawan Pemberani

Dilansir dari channel telegram Generasi Shalahuddin, Hassan bin Tsabit masuk ke dalam sastrawan pemberani pembela Rasulullah.

Ketiia orang-orang munafik menjelek-jelekkan Rasul, beliau menjadi orang terdepan yang membalas dengan kalimatnya.

Hal ini sampai-sampai membuat Ibunda Aisyah pernah berkata, “Apabila Hassan sudah membalas syair mereka, maka ia mengobati hati Rasul dan membersihkan nama beliau.” (Al Mu’jam Al Kabir, Ath Thabrani)

Dikatakan dalam Kitab Tsimar Al Qulûb karya Abu Manshur Ats Tsa’aliby, Hassan memiliki satu tempat khusus di bagian belakang masjid yang di sana ia menggubah syair untuk menguatkan para sahabat dalam perjuangan.

Beliau lebih sering membuat syair secara langsung, bukan dengan persiapan sebelumnya.

Abdullah bin Rawahah

Sama dengan Hassan bin Tsabit, Abdullah juga merupakan sahabat Anshar. Kemampuan syairnya menjadi salah satu penguat pasukan Muslimin dalam mengahadapi Romawi di Perang Mu’tah.

Dengan jumlah 3000 orang yang menghadapi 200 ribu tentara Romawi, saat itu, Abdullah bin Rawahah ditunjuk Rasulullah untuk menjadi panglima setelah Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib syahid.

Salah satu syair Abdullah bin Rawahah yang terkenal, “Yaa Rabb, jika tanpa petunjuk-Mu, kami tak akan tercerahkan, tak akan menyedekahkan, tak akan shalat didirikan.

Turunkanlah ketenangan pada kami, kuatkan langkah jika bertemu musuh kami, sesungguhnya orang-orang kafir telah berulah terhadap kami.” (Kitab Al Futuhât Ar Rabbaniyah, Ibnu Hajar Al Asqalani)

Baca Juga: Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

Gesit Melawan Opini Yahudi

Terakhir, ada nama Ka’ab bin Malik. Beliau merupakan sahabat yang terkenal karena termasuk 1 dari 3 orang yang dihukum karena tidak ikut Perang Tabuk tanpa alasan.

Namun Ka’ab bertaubat, dan Allah mengampuni beliau. Ka’ab sebenarnya bisa membuat alasan, tetapi beliau jujur dan itulah yang membuat beliau menjadi luar biasa.

Ka’ab dipersaudarakan Rasul dengan Thalhah bin Ubaidillah. Di Perang Uhud, Ka’ab termasuk yang mendapatkan luka terbanyak.

Kemampuan syair Ka’ab bin Malik sangat terlihat apalagi ketika gesit menggubah syair untuk melawan opini miring kaum Yahudi.

Rasulullah bersabda kepada Ka’ab, “Seranglah Quraisy (dengan syairmu) sebab itu lebih dahsyat dampaknya buat mereka dibandingkan anak-anak panah.” (Shahih Al Jami lil Albani)

Sahabat Muslim, yuk lebih berhati-hati dalam setiap tulisan yang kita buat, khususnya di media sosial karena tulisan mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita selalu menulis yang baik-baik agar bisa memberikan pengaruh yang baik pula kepada orang lain. [Cms]

Tags: Sastrawan pemberani zaman rasulullahTulisan lebih tajam dari lisan
Previous Post

Cerita Wisuda Khadeejah, Putri Kedua OSD

Next Post

Tetap Tegar dan Harmonis di Masa Sulit

Next Post
Tetap Tegar dan Harmonis di Masa Sulit

Tetap Tegar dan Harmonis di Masa Sulit

Segarkan Hari Ini dengan Soto Ayam Ceker Enak

Segarkan Hari Ini dengan Soto Ayam Ceker Enak

Menyiasati Kelopak Mata Kecil dengan make up

Menyiasati Kelopak Mata Kecil dengan Make Up

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga