TAK banyak yang mengetahui bahwa ada cara membaca al-qur’an yang dilarang karena menyimpang dan tidak sesuai dengan kaidah serta tujuannya.
Oleh: Slamet Setiawan, S.HI.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah azza wa jalla yang telah menganugerahkan kita ummat Islam sebuah pusaka, Al Qur’an. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan pada Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam .
Syekh Muhammad Makkiy Nashr telah merinci beberapa bacaan atau tingkah laku saat membaca Al Qur’an yang dianggap menyimpang dan tidak sesuai dengan tujuan membaca Al-Qur’an, antara lain:
At Tarqish ( اَلتَرْقِيْصُ )
Yaitu: Qori’ sengaja berhenti pada huruf mati namun kemudian dihentikannya secara tiba-tiba, seakan-akan ia sedang melompat atau berjalan cepat (meliuk-liuk seperti penari)
At Tahzin ( اَلتَّحْزِيْنُ )
Yaitu: Qori’ membaca dengan mimik atau gaya yang dibuat sedih atau hampir menangis yang bertujuan semata-mata sebagai daya tarik bagi pendengar.
At Tar’id ( اَلتَّرْعِيْدُ )
Yaitu: Qori’ mengalunkan suara yang terlalu bergetar sehingga suara orang yang kedinginan atau kesakitan.
At Tathrib ( اَلتَّطْرِيْبُ )
Yaitu: Qori’ mendendangkan dan melagukan Al-Qur’an sehingga membaca panjang (mad) bukan pada tempatnya atau menambahnya bila kebetulan pada tempatnya (menyanyi).
At Tarji’ ( اَلتَّرْجِيْعُ )
Yaitu: Qari’ membaca dengan nada rendah kemudian tinggi dengan nada rendah lagi dan tinggi lagi dalam satu mad.
At Tahrif ( اَلتَّحْرِيْفُ )
Yaitu: Qori’ membaca bersamaan beberapa orang (koor) suatu ayat yang panjang dengan bergantian berhenti untuk bernafas, sehingga jadilah ayat yang panjang itu bacaan yang tak terputus-putus.
Baca Juga: Anakku, Beginilah Rasullullah Membaca Alquran
Cara Membaca Al-Qur’an yang Dilarang
Selain dari keenam cara (model) membaca Al-Qur’an di atas, masih ada beberapa cara (model) yang lain yang dilarang, antara lain:
a) Qori’ membaca dengan tempo yang amat lambat hingga huruf keluar menjadi tidak jelas dan terseret seperti orang yang malas berjalan.
b) Qori, membaca dengan sentakan-sentakan atau kejutan pada tempat- tempat tertentu dan biasanya hanya untuk menarik perhatian pendengar.
c) Qori’ membaca dengan memutus-mutuskan suara pada tempat tertentu seperti saktah dengan tujuan untuk memberi penekanan pada tempat tersebut.
d) Qori’ membaca dengan tempo yang amat cepat terutama pengucapan huruf pertama bacaan (Ibtida’) hingga tidak terdengar dengan jelas.
e) Qori’ membaca dengan terlalu ringan atau lemah pengucapan sifat qalqalah hingga membentuk bunyi harakat baru.
f) Qori’ membaca dengan menebalkan huruf yang seharusnya tipis atau sebaliknya.
g) Qori’ membaca dengan melebihkan ukuran Mad Ashliy hingga melewati tiga harokat atau terlalu pendek hingga kurang dari dua harokat.
Untuk lebih jelas dan lengkapnya bahasan mengenai cara membaca yang dilarang itu, pembaca dapat membaca kitab Nihayatul Qoulil Mufid dan Haqqut Tilawah. Wallahu a’lam.[ind]