Chanelmuslim.com-Perubahan gaya hidup dan pola makan mengakibatkan tingginya kasus obesitas di China. Pasalnya, perubahan ini ditengarai karena peningkatan ekonomi yang signifikan menjadikan keluarga di China tak lagi memperhatikan pola makan anak-anak.
Obesitas menjadi masalah baru di China, tidak hanya di perkotaan melainkan juga di pedesaan. Di salah satu wilayah, jumlah kasusnya bahkan meningkat 60 kali lipat hanya dalam kurun waktu 29 tahun.
Provinsi Shandong merupakan salah satu wilayah pedesaan di China. Di wilayah tersebut angka obesitas, khususnya di kalangan anak laki-laki mengalami peningkatan tajam dari 0,5 persen di tahun 1985, menjadi 30,7 persen di 2014.
Pada anak perempuan, kondisinya tidak jauh berbeda. Jumlah kasusnya melonjak dari hanya 0,8 persen di 1985 menjadi 20,6 persen di 2014. Demikian dilaporkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, seperti dikutip dari Sciencemag, Senin (2/5/2016).
Apa yang memicu peningkatan begitu tajam? Menurut para peneliti, pola makan adalah salah satu faktor yang berpengaruh. Pergeseran ke Western Diet yang tinggi energi seperti fast food dan soda membuat penumpukan lemak meningkat. Ditambah lagi, anak-anak pada masa kini makin banyak menghabiskan waktu di depan televisi dan komputer.
Namun ini hanya salah satu faktor. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah peningkatan status ekonomi. Pendapatan rumah tangga yang meningkat secara dramatis di seluruh China membuat beberapa keluarga yang semula miskin menjadi berlebihan dalam memberikan makanan pada anak-anaknya. Terlebih, sebagian orang tua menitipkan anaknya pada kakek neneknya karena terlalu sibuk bekerja.
Dibandingkan dengan kondisi China secara keseluruhan, kasus obesitas di daerah pedesaan dinilai mengkhawatirkan. Jurnal kesehatan Lancet menyebut angka obesitas pada anak laki-laki di seluruh China hanya 23 persen dan pada anak perempuan hanya 14 persen.(ind/dethealth)