BAGAIMANA keadaan orang-orang saleh di akhirat? Mereka adalah segolongan hamba Allah yang tidak merasa takut dan sedih ketika manusia umumnya merasa ketakutan dan sedih.
Mereka itu adalah para penolong (agama) Allah, yang beriman dan melaksanakan ketaatan kepada Allah sebagai persiapan menghadapi hari itu.
Baca Juga: Hapusnya Islam, Hilangnya Alquran, dan Musnahnya Orang-orang Saleh
Keadaan Orang-Orang Saleh di Akhirat
Ketika bangkit dari kubur, mereka disambut oleh para malaikat Allah yang menenangkan perasaan dan menentramkan hati mereka.
“Sesungguhnya orang-orang yang telah mendapat kebaikan dari Kami, mereka dijauhkan dari neraka itu. Mereka tidak mendengar bunyi api neraka. Mereka selamanya menikmati apa yang mereka inginkan.
Mereka tidak ditimpa ketakutan besar. Mereka disambut oleh para malaikat (dengan ucapan), ‘Inilah hari (bahagia) yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Al-Anbiya: 101-103)
Ketakutan besar adalah ketakutan yang melanda manusia ketika mereka dibangkitkan dari kubur: “Allah hanya menangguhkan mereka sampai hari ketika mata-mata (manusia) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)
Pada hari itu seruan Tuhan menyeru orang-orang bertakwa, menenangkan mereka. “Hai hamba-hambaKu, hari ini kalian tidak takut dan tidak bersedih, (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan berserah diri.” (QS. Az-Zukhruf: 68-69)
Dalam ayat lainnya, Allah berfirman, “Ingatlah! Sesungguhnya para wali Allah (orang-orang yang bertakwa) tidak merasa takut dan tidak bersedih. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan bertakwa. Mereka mendapat kabar gembira di kehidupan dunia dan di akhirat.” (QS. Yunus: 62-64)
Rahasia keamanan yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya yang bertakwa ini adalah hati mereka yang ketika di dunia penuh dengan rasa takut kepada Allah, sehingga mereka bangun di malam hari, berpuasa di siang hari, dan bersiap-siap menghadapi hari menghadap Allah.
Allah menceritakan bahwa mereka dahulu mengatakan, “Sesungguhnya kami takut akan azab dari Tuhan kami pada hari yang muram dan suram.” (QS. Ad-Dahr: 10)
Orang yang seperti itu akan dijaga dan diamankan oleh Allah dari keburukan hari itu. “Maka Allah menjaga mereka dari keburukan hari itu, memberi mereka keceriaan dan kegembiraan, serta membalas mereka atas kesabaran mereka dahulu dengan surga dan sutera.” (QS. Ad-Dahr: 11-12)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam al-Hilyah dari Syaddad bin Aus disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, “Allah Yang Mahaperkasa dan Mahabesar berfirman, “Demi keperkasaanKu, Aku tidak membiarkan seorang hambaKu merasa aman dua kali dan takut dua kali.
Jika ia merasa aman (tidak takut) kepadaKu didunia, Aku akan membuatnya takut pada hari Aku mengumpulan hamba-hambaKu. Jika di dunia ia takut kepadaKu, Aku akan membuatnya aman pada hari Aku mengumpulkan hamba-hambaKu.”
Makin ikhlas seorang hamba kepada Tuhannya, makin aman dia pada hari kiamat. Orang-orang yang bertauhid yang tidak mencampurkan keimanan mereka dengan unsur syirik, kan mendapat keamanan yang sempurna pada hari kiamat.
Hal ini ditunjukkan oleh jawaban Nabi Ibrahim a.s. kepada kaumnya ketika mereka menakutinya dengan berhala-berhala mereka. Nabi Ibrahim menjawab, “Bagaimana akut takut kepada apa yang kalian persekutukan dengan Allah, sedangkan kalian saja tidak takut mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak Allah berikan dalil untuk itu.
“Manakah di antara dua golongan ini (kami dan kalian) yang lebih pantas merasa aman, kalau kalian tahu? Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keiamanan dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka memperoleh petunjuk.” (QS. Al-An’am: 81-82) [mh/Cms]