DI ANTARA penyebab terjadinya konflik dalam rumah tangga adalah kesehatan mental yang rendah yang dimiliki masing-masing dari anggota keluarga, hingga tak jarang mengakibatkan KDRT atau Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Persoalan kesehatan metal dalam pernikahan atau keluarga ini berkaitan erat dengan fungsi atau peran yang dijalankan oleh masing-masing anggota.
Jika ada salah satu anggota keluarga, tidak menjalankan fungsi dan perannya dengan baik maka sistem yang dibangun dalam rumah tangga akan terganggu.
Baca Juga: 3 Efek Negatif Bullying pada Kesehatan Mental
Kesehatan Mental yang Rendah Menjadi Penyebab KDRT
Sebagai contoh, jika seorang istri tidak menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, mengabaikan urusan anak, dan sibuk bekerja.
Anak akan kehilangan perhatian dan kasih sayang, entah banyak masalah yang akan ia perbuat mulai dari melawan orangtuanya, tidak bentah berada di rumah. Jika ia laki-laki ia akan mencari perhatian dari perempuan lain yang tidak seharus.
Demikian dengan suami, memang betul bahwa ia juga memiliki tugas mengurus dan merawat anak. Namun tugas yang paling utama bagi dirinya adalah mencari nafkah.
Suami akan banyak mengeluh atas sikap sang istri karena ketidakhadirannya di dalam rumah tangga.
Hingga sikap dan perilaku suami juga tidak terkendali ketika ia sudah tidak bisa lagi mengontrol dan mengatasi masalah yang terjadi di dalam keluarganya.
Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, baik itu berupa fisik maupun psikis.
Demikianlah konflik akan terjadi, satu anggota keluarga yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka akan memengaruhi sikap dan perilaku anggota keluarga yang lainnya.
Oleh karena itu kesehatan mental dalam keluarga ini sangat penting. Dalam buku Psikologi Pernikahan yang ditulis oleh Muhammad Iqbal, Ph.D., setidaknya ada tiga fungsi keluarga yang memiliki kaitan sangat erat dengan kesehatan mental:
Pertama: Fungsi agama. Menikah merupakan fitrah manusia untuk membangun hubungan pernikahan agar menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Kedua: Fungsi psikologis, yaitu fungsi untuk memperoleh perhatian, kasih sayang, ketentraman, rasa aman, dan kebahagiaan.
Ketiga: Fungsi sosial. Keluarga memiliki fungsi sosial yang merupakan interaksi dengan sesama anggota keluarga dan masyarakat, termasuk meneruskan nilai-nilai budaya keluarga dan nilai-nilai kearifan lokal.
Itulah mengapa kesehatan mental itu penting terutama bagi suami dan istri. Sebagai orangtua, memiliki kesehatan mental yang rendah akan sangat mudah menularkan perilaku buruk kepada anak. [Ln]