ChanelMuslim.com – Kisah hafalan Qur’an yang hilang akibat cinta berlanjut dengan syahwat yang telah memenuhi relung hati Abdah, sehingga membuatnya menjadi lupa beriman, tuli peringatan, dan buta Al-Qur’an.
Baca Juga: Hafalan Al-Qur’an Hilang karena Dibutakan Cinta (1)
Dua Ayat Tersisa dari Hafalan Al-Qur’an
Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudera.
Demi tubuh cantik nan fana itu, ia rela tinggalkan Islam.
Abdah pun menikah di dalam benteng.
Kaum Muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang.
Bagaimana mungkin seorang hafidz yang hatinya dipenuhi Al-Qur’an meninggalkan Allah Ta’ala dan menjadi hamba salib?
Ketika dibujuk untuk taubat, ia tak bisa.
Ketika ditanyakan kepadanya, “Di mana Al-Qur’anmu yang dulu?”
Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al-Qur’an kecuali dua ayat saja
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.”
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Biarkanlah mereka (di dunia) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong).
Kelak, mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).” (QS. Al Hijr: 2-3)
Baca Juga: Cara Menjaga Hafalan Al Quran
Peringatan yang Tak Digubrisnya
Dituliskan bahwa seolah-olah dua ayat tersebut adalah hujjah untuk Abdah, kutukan sekaligus peringatan Allah Ta’ala yang terakhir.
Akan tetapi, Abdah tak menggubrisnya.
Ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum Nasrani.
Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati, sehingga mati dalam keadaan murtad.
Dari kisah ini, kita bisa mentafakkuri bahwa seorang hafidz dam mujahid saja bisa diangkat nikmat imannya oleh Allah dan berbalik menjadi murtad.
Bagaimana dengan nasib kita, hamba yang banyak cacat ini dan tidak punya amal andalan.
Mari kita berdoa agar Allah Ta’ala lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita.”
(Muttafaq ‘alaih).”
Selesai.
[Ind/Camus]