ChanelMuslim.com – Edelman Trust Barometer 2021 mengungkapkan tingkat kepercayaan yang tinggi di Indonesia, disertai dengan ekspektasi bagi bisnis untuk memimpin pemulihan pandemi.
Edelman Trust Barometer 2021 mengungkapkan bahwa orang Indonesia memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap institusi Bisnis, Pemerintah, Media, dan NGO,
dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia, berada di peringkat dua menurut indeks global tahun ini.
Baca Juga: Hasil Survey Indikator, Catatan Buruk Kinerja Pemerintah
Edelman Trust Barometer 2021: Tingkat Kepercayaan Tinggi di Indonesia
Meski tingkat kepercayaan untuk seluruh institusi tetap tinggi, Bisnis memimpin sebagai peringkat pertama (78%), 8 poin lebih tinggi dibanding Pemerintah.
Temuan ini konsisten dengan tren global di mana Bisnis mengungguli pemerintah di 18 dari 27 negara yang diteliti oleh Barometer.
Namun, tingkat kepercayaan Indonesia tidak selaras dengan populasinya, perbedaan kepercayaan antara kelompok yang terinformasi dengan baik
dan populasi umum telah meluas hingga perbedaan tingkat kepercayaan sebesar 15 poin.
Pandemi meningkatkan kekhawatiran mengenai mata pencaharian dan urgensi dari masalah-masalah sosial
Ditemukan bahwa ternyata tertular virus COVID-19 bukanlah kekhawatiran terbesar bagi masyarakat Indonesia; 89% khawatir akan kehilangan pekerjaan
sedangkan hanya 75% yang khawatir terhadap virus tersebut. Temuan ini konsisten dengan adanya kegelisahan umum di Indonesia untuk mempertahankan pekerjaan,
dengan 69% responden menyatakan bahwa jam kerja mereka berkurang atau pekerjaan mereka ditiadakan.
Ketakutan ini meningkatkan rasa urgensi masyarakat Indonesia terhadap institusi untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial yang kritis,
termasuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan (+72 poin), menangani kemiskinan (+70 poin) dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan (+69 poin).
Rendahnya praktik information hygiene mendorong literasi informasi sebagai prioritas
Tahun ini, Edelman Trust Barometer juga mengukur sebaik apa responden mempraktikkan evaluasi penerimaan dan penyebaran informasi yang baik atau information hygiene yang baik
– ditentukan oleh keterlibatan mereka dengan berbagai sumber berita, penghindaran dari echo chambers atau informasi yang berulang-ulang,
dan verifikasi informasi sebelum mengkonsumsi dan menyebarkannya. Studi menunjukkan bahwa hanya 1 dari 4 orang Indonesia telah mempraktikkan proses pengolahan informasi yang baik.
Dengan demikian, rakyat Indonesia menyadari pentingnya untuk memprioritaskan literasi informasi dan media yang lebih besar (+63 poin) dan literasi sains (+53 poin) sebagai usaha untuk menangani misinformasi.
Kepercayaan menjadi lokal, memperkuat kesempatan bagi perusahaan dan CEO untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan
Data dari Trust Barometer Edelman menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap pemimpin pemerintahan (65%) dan jurnalis (67%),
masyarakat Indonesia lebih mempercayai sumber lokal yang lebih dikenal seperti pemimpin agama (83%) dan “CEO perusahaan saya” (85%).
Walaupun kepercayaan terhadap seluruh sumber informasi menurun – baik secara global maupun di Indonesia – media tradisional (66%)
dan media milik institusi sendiri atau owned media (63%) masih dipercayai di Indonesia.
Ada peluang bagi bisnis untuk menggandakan media miliknya sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan sehingga menguatkan kepercayaan terhadap brand dan reputasi secara kesuluruhan.
“Brand telah menjadi penerbit dan mereka terus meningkatkan penggunaan platform komunikasi milik sendiri dan kanal media sosial untuk manyampaikan pesannya untuk dunia,
namun biasanya mereka tidak melakukannya dengan baik,” ujar Bob Grove Chief Client & Operating Officer dari Edelman Asia Pasifik.
“Pada lingkungan di mana adanya ketidakpastian mengenai sumber informasi yang terpercaya, brand memiliki peluang unik untuk menjadi berbeda, menjadi transparan dan menjadi perwakilan informasi yang terpercaya.”
Ikatan kepercayaan perusahaan dan karyawan masih kuat, dengan ekspektasi lebih tinggi
Studi tahun ini juga menyoroti hubungan yang kuat antara perusahaan dan karyawannya dengan 92% masyarakat Indonesia menyatakan
bahwa mereka mempercayai perusahaan mereka. Selain itu, media perusahaan telah menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya (59%)
– lebih tinggi daripada komunikasi pemerintah maupun laporan media tradisional. Namun, meningkatnya kepercayaan ini datang dengan ekskpektasi yang lebih besar.
Karyawan mengharapkan adanya peningkatan kesehatan dan keamanan bagi karyawan (+55 poin), komunikasi rutin dengan karyawan (+57 poin)
dan program peningkatan kemampuan bagi karyawan (+57 poin).
Data Edelman juga menunjukkan bahwa perusahaan diharapkan memperhatikan pandangan karyawan saat membuat keputusan bisnis:
dua dari tiga orang percaya bahwa mereka memiliki kuasa untuk merubah perusahaan dan 51% menyatakan mereka akan lebih mungkin menyuarakan ketidaksetujuan mereka
kepada manajemen atau melakukan protes di tempat kerja dibandingkan saat satu tahun lalu. .
Bisnis dan CEO pimpin pemulihan pandemi
Sebagai institusi dan pemimpin yang paling dipercayai, CEO perusahaan diharapkan untuk terus memainkan peran besar dalam mengambil langkah-langkah ke depan;
72% dari orang Indonesia menyatakan bahwa CEO mereka perlu mengambil alih saat pemerintah tidak menyelesaikan permasalahan yang ada,
72% percaya mereka seharusnya memastikan pertanggungjawaban kepada publik, dan 74% percaya bahwa mereka seharusnya memimpin perubahan
daripada menunggu pemerintah untuk mendikte perubahan bagi mereka. Selanjutnya, 92% orang Indonesia berharap CEO mereka berbicara di depan publik mengenai isu-isu sosial.
Selain itu, dengan bisnis mulai melakukan perencanaan pemulihan ekonomi, bekerja kembali di kantor terus menjadi kekhawatiran bagi 50% pekerja.
Perusahaan perlu memahami bahwa lingkungan kerja telah berubah selamanya ketika membentuk rencana kerja di masa depan, seiring dengan surutnya pandemi.
Untuk mengejar peluang yang ada bagi bisnis dan membantu mereka menentukan langkah selanjutnya, Edelman menarik 4 poin penting dari temuan tahun ini:
Rangkullah mandate yang diperluas ini. Jadilah pemimpin dari isu yang penting bagi masyarakat.
Pimpin dengan fakta, namun bertindak dengan empati. Sampaikan dengan lugas, namun juga tangani dan pahami ketakutan publik.
Sediakan konten yang dapat dipercaya. Berikan informasi yang jujur, tidak bias, dan dapat diandalkan sembari menghilangkan misinformasi yang ada.
Jangan lakukan sendiri. Bermitra dengan institusi lain seperti media, pemerintah, dan LSM untuk menemukan tujuan yang sama dan mengambil tindakan kolektif.
Grove menambahkan: “Edelman Trust Barometer telah menunjukkan mandat yang jelas bagi bisnis untuk meningkatkan platform
dan pengaruhnya dalam mengarahkan perubahan yang efektif dan menyelesaikan kekhawatiran-kekhawatiran publik. Bisnis dan pemimpinnya perlu bangkit untuk tantangan yang ada.”[ind]