ChanelMuslim.com – Syeikh Abdurrahman bin Abdussalam As-Shofuri menyampaikan sebuah kisah tentang semut dan Nabi Sulaiman yang sangat bagus dalam kitab beliau berjudul Nuzhatul Majaalis.
Suatu hari, Nabi Sulaiman bertanya kepada seekor semut yang sedang mencari makan di alam liar:
“Berapa makanan yang engkau butuhkan selama satu tahun??”
Sang semut menjawab: “Aku menghabiskan satu ikat gandum dalam setahun.”
Baca Juga: Inilah Keistimewaan Semut Hingga Disebut dalam Alquran
Nabi Sulaiman Membuat Rumah Semut
Kemudian, Nabi Sulaiman membuat sebuah rumah semut dan meletakkan satu ikat gandum di dalamnya.
Maka, semut itu diajaknya untuk tinggal di dalam rumah khusus tersebut selama setahun, nanti pada tahun berikutnya beliau akan datang kembali untuk memberi satu ikat gandum lagi.
Singkat cerita, setelah setahun berlalu, Nabi yang mulia itu datang ke rumah semut tersebut, ternyata ia melihat gandum itu masih tersisa setengah ikat.
Kemudian Beliau bertanya:
“Mengapa engkau hanya makan setengah ikat saja?? Bukankah kau bilang dalam setahun menghabiskan satu ikat??”
Lantas sang semut menjawab seperti yang termaktub dalam kitab di atas,
كان اتكالي على الله قبل الحبس وبعده كان عليك فخشيت أن تنساني فادخرت النصف إلى العام اآلتي
“Sebelumnya aku bertawakal kepada Allah, maka aku yakin Allah pasti mencukupi rezekiku.
Adapun sekarang aku bertawakal kepada engkau wahai Nabi, maka aku tidak yakin karena bisa saja engkau terlupa datang ke sini setelah satu tahun.
Maka aku hanya makan setengahnya saja sebagai persiapan untuk tahun berikutnya.”
Baca Juga: Bersabar dalam Mencari Rezeki
Jaminan Allah
Demikianlah sebuah kisah tentang semut yang sangat yakin kepada jaminan Allah.
Semut itu merasa aman apabila Allah yang menjamin rezekinya dan ia merasa tidak aman apabila rezekinya dijamin oleh selain Allah…..
Kisah ini bisa kita jadikan pelajaran….
Semut mungil yang hidup pada masa Nabi Sulaiman ribuan tahun yang lalu, justru menjadi pengingat bagi kita bahwa semua manusia penjaminnya adalah Allah…..
Jangan sampai hati ini melimpahkan jaminan kepada selain Allah. Entah itu kantor, atasan, pelanggan dan sebagainya…..
Justru karena Allah yang menjamin rezeki kita itulah, maka sudah sepantasnya kita bisa hidup dengan tenang, aman dan penuh rasa syukur…..
Karena rezeki Allah Subhanahu wa taala itu tak pernah tertukar.
Sahabat Muslim, siapa yang kamu pilih untuk menjamin hidupmu, maka hal itulah yang menentukan rasa aman di hatimu.[ind]