ChanelMuslim.com – Nggak begitu seru. Jangan dibaca. Jadi begini ceritanya. Sekolahan yang aku buat itu kan ada yang di kota ada yang di gunung.
Nah, yang di gunung itu ya begitu deh. Sunyi, senyap, dan sepi. Harus menginap pula. Ini namanya boarding school.
Jadi kalau dibawa keluar dari boarding mereka pada happy. Terharu deh, di mobil katanya sudah nggak sabar ingin cepat sampai di kota.
Baca juga: Kalam Cinta Ayah Guru
Sebetulnya perlu nggak sih anak di boardingkan?
Ya kalau aku bilang sih perlu juga. Mereka belajar mandiri. Mereka mengelola apa saja sendiri, tenggang rasa, berbagi, dan menahan emosi.
Terus terang tinggal di boarding membosankan, bayangkan deh sekolah di situ, hidup sehari-hari di situ, siang malam di situ, di tempat yang sama berhari-hari bahkan ada yang berbulan-bulan.
Makanya, kalau kelihatan aku lebih sayang sama anak-anak gunung ini ya nggak juga. Masalahnya adalah karena aku pikir mereka sudah banyak berkorban meninggalkan keluarga dan sedia untuk dididik kemandiriannya.
Ya, jadi wajar kan kalau aku suka ajak mereka ke sana dan ke sini.
Alhamdulilah, pimpinan boarding walau kabarnya dulu mantan jawara, tapi baik hati dan tidak sombong.
Jadi kalau anak-anak aku culik dari boarding untuk sejenak ‘melihat dunia’.
Mereka baik-baik saja.
Thanks Ustaz.
Allah berfirman, “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh keni’matan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthaffifin: 22-26)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: