Berusaha melawan penyebaran kampanye Islamofobia, sebuah organisasi hak-hak sipil Muslim terkemuka AS telah meluncurkan dua kampanye pendidikan dalam menanggapi perdebatan tentang Islam dan kebebasan berbicara setelah serangan Charlie Hebdo.
“Ada ayat-ayat spesifik dan jelas dalam Quran yang memerintahkan umat Islam untuk merespon secara damai dan dengan doa atas penghinaan dan ejekan,” ujar Nihad Awad, Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh oleh OnIslam Net.
“Kebebasan berbicara merupakan inti dari keyakinan Islam,” menurutnya.
Kelompok hak-hak sipil yang berbasis di Washington ini mengatakan bahwa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara peningkatan pengetahuan Islam dan penurunan prasangka anti-Muslim.
Dalam upaya untuk menyebarkan informasi yang benar tentang Islam, CAIR telah meluncurkan kampanye “Share the Quran” untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam melalui distribusi gratis Al-Quran untuk warga Amerika non Muslim yang memintanya.
Al-Quran yang didistribusikan dalam program kampanye “Share the Quran” CAIR berisi Al-quran dengan terjemahan bahasa Inggris oleh Muhammad Asad.
Kampanye juga termasuk memberikan panduan bookmark ayat-ayat yang berhubungan dengan topik khusus seperti hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan menghormati agama lain.
Pada saat yang sama, CAIR juga meluncurkan sebuah buku yang berjudul “American Muslims: A Journalist’s Guide to Understanding Islam and Muslims,” untuk mendidik profesionalitas media pada pemahaman Islam, yang menawarkan informasi latar belakang tentang isu-isu yang berkaitan dengan Islam dan Muslim serta memberikan perspektif Islam terkiat isu-isu terkini seperti Islam dan demokrasi, kebebasan beragama, hak wanita serta hubungan antar agama.[af/onislam]