Chanelmuslim.com- Tepat sebulan lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkaji serta mendalami soal praktik pemberian gratifikasi perusahaan farmasi kepada dokter, terutama dokter pemerintah.
Kini, KPK resmi membuat aturan yang melarang dokter manapun menerima “sponsorship” langsung dari perusahaan farmasi. Aturan baru ini dibuat sebagai upaya mencegah terjadinya konflik kepentingan. KPK menilai, gratifikasi yang diterima dokter dari perusahaan farmasi termasuk unik.
“Ada 126.000 dokter di Indonesia. Perusahaan farmasi menyediakan transportasi dan akomodasi bagi dokter yang mengikuti seminar ilmiah, ” kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Selasa,(2/2/2016), seperti dikutip Antara. Menurut Pahala, pemberian itu dikhawatirkan akan jadi gratifikasi atau ‘conflict of interest’ saat dokter memberikan resep mengingat sponsor-sponsornya.
Pahala mengakui praktik pemberian itu sudah berjalan puluhan tahun dan sulit dilarang, karena dokter butuh kredit profesi setidaknya 250 agar tetap bisa praktek dalam waktu lima tahun.
“Kalau dibolehkan terima ‘sponsorship’ juga salah karena konflik kepentingan sangat tinggi.Jadi kami ambil jalan tengah dengan memberikan lewat institusi dan organisasi profesi,” tambah Pahala.
Menurut Pahala, dalam 5 tahun, seorang dokter harus mengumpulkan 250 kredit profesi sehingga dalam satu tahun ada 50 kredit. Dari satu seminar, dokter dapat mengumpulkan 3-5 kredit sehingga dokter minimal perlu menghadiri 10 seminar.
Praktik berbau sponsor dari perusahaan farmasi kepada dokter-dokter di sejumlah tempat praktik dokter pernah diangkat oleh satu majalah berita mingguan beberapa waktu lalu. Modus operandinya kadang melalui sales Medical Representative (Medrep) yang kerap dijumpai di ruang tunggu praktik dokter.
Melalui aturan baru yang dapat menjerat dokter sebagai tersangka penerima gratifikasi ini, diharapkan menguntungkan masyarakat, khususnya pasien. Sebab, segala obat yang harus ditebusnya berdasarkan resep dokter yang sudah tak memiliki konfik kepentingan lagi. Semoga. (mr/foto:tribunews)