ChanelMuslim.com – 32 negara mengikuti Konferensi Internasional untuk Palestina yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Women’s Coalitions for Al Quds and Palestine (ApWCQP) di Kuala Lumpur atau International Conference on Palestine Kuala Lumpur (ICPKL), Sabtu (27/3/2021).
Acara yang diselenggarakan secara online ini diikuti 700 peserta dari 32 negara ini menampilkan beberapa pembicara international di antaranya, Direktur Komisi Israel Penentang Penghancuran Rumah (ICAHD), Jeff Halper, CEO Al-Quds Foundation Malaysia, Sharif, Ketua Malaysian Women’s Coalitions for Al-Quds and Palestine (MWCQP), Fauziah, sosiolog Palestina, Baha Milo, serta Ketua ApWQP Nurjannah Hulwaini.
Baca Juga: Konferensi Budaya Palestina Membantah Warisan Zionis Ribuan Tahun
32 Negara Mengikuti Konferensi Internasional
Dalam paparannya Jeff Halper mengatakan penjajahan zionis berupa pembangunan pemukiman ilegal bermaksud untuk mengusir dan memusnahkan penduduk asli Palestina. Nominator calon penerima nobel tahun 2006 ini menyatakan ketika Zionisme datang ke Palestina, tujuannya adalah mengambil seluruh negara, bukan hanya 70 atau 90 persen. Apa yang dilakukan Israel terhadap penduduk asli adalah memindahkan, mengeliminasi bahkan membunuh.
Jeff Halper yang juga seorang sosiolog berkebangsaan Amerika ini secara gamblang menjelaskan bagaimana kebijakan penghancuran rumah yang dilakukan Israel. Sebanyak 99 persen pengusiran rumah terjadi bukan karena alasan keamanan atau lahan pertanian, sebagaimana yang diargumentasikan Israel. Penghancuran rumah juga dilakukan karena 99 persen izin bangunan yang diajukan penduduk Palestina ditolak Israel.
“Penghancuran rumah merupakai bagian rencana sistematis Israel untuk menguasai tanah Palestina,” tegas Jeff.
Baca Juga: Lima Dalil Mengapa Harus Membela Palestina
Penampilan Demo Budaya Palestina
Tampil sebagai pembicara yang mewakili pihak penyelenggara adalah Ketua ApWQP, Nurjannah Hulwaini dari Indonesia. Ia berharap semoga dengan diadakan acara Konperensi Internasional Palestina di Kuala Lumpur, dapat menjaga semangat semua pihak untuk terus peduli dan membantu Palestina.
“Mari kita terus terjaga dan kita bisa bersama-sama bergerak menghentikan segala bentuk pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan penjajah Israel di tanah Palestina,” seru Nurjannah.
Selain diskusi dan paparan materi dari berbagai pembicara konferensi ini juga menampilkan demo memasak makanan tradisional Masakhan dan Mutobbaq, kuliner asli Palestina yang telah melegenda dan diwariskan dari masa ke masa. MY]