Oleh: Ustazah Dra. Indra Asih
ChanelMuslim.com – Mengenalkan Allah pada balita dengan konsep berfikir yang berlebihan akan membuat bingung anak-anak. Anak-anak lahir dengan kecenderungan menerima kebenaran (fitrah). Orang tua, sering terjebak membahas sesuatu yang tampak sebagai konsep abstrak buat mereka.
Faktanya, separuh tugas kita sudah selesai karena Allah telah menciptakan kita semua dalam keadaan fitrah (makrifatullah). Secara alami, kita semua, cenderung pada kebenaran saat kita dilahirkan.
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?”
Sekarang, tugas yang tersisa bagi kita sebagai orang tua adalah menumbuhkembangkan kecenderungan alami anak-anak ini untuk menerima kebenaran. Ini dilakukan dengan mengasuh dan mendidik mereka tentang apa yang benar dan apa yang salah menurut Alquran dan apa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam.
Baca Juga: Makna Kalimat Allah ada di Langit
Berdiskusi dengan Balita tentang Adanya Allah
Jadi bagaimana kita memperkenalkan Allah kepada anak-anak ketika kita tidak dapat melihat-Nya atau membayangkan-Nya dengan cara apa pun?
Salah satu cara untuk membantu mereka adalah dengan mengajak mengamati ciptaan Allah. Tunjukkan kepada mereka bahwa kehadiran ciptaan Allah, hanya mungkin karena ada Penciptanya, yaitu Allah. Bimbing mereka untuk mengamati hal-hal di sekitar mereka dan libatkan mereka dalam diskusi sederhana.
Berikut beberapa contohnya: mintalah mereka untuk merenungkan ciptaan Allah seperti matahari, langit, bulan, gunung, pohon, laut, dan lain-lain.
Arahkan mereka juga memperhatikan ciptaan Allah yang ada pada diri mereka sendiri, yaitu tangan, kaki, jari dan seterusnya. Ajak mereka untuk melihat ciptaan Allah, berupa hewan-hewan.
Sampaikan kepada mereka bagaimana proses semuanya terjadi sebagai ciptaan Allah dan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah. Kita juga dapat menanyakan pertanyaan seperti “Siapa yang menciptakan matahari dan langit?” Biasakan mereka untuk termotivasi merenungkan ciptaan-ciptaan Allah melalui pertanyaan-pertanyaan kita.
Misalnya, “Apakah menurutmu, mobil ini bisa keluar dan terjadi begitu saja? Atau seseorang telah membuatnya? Demikian juga, pohon dan hewan tidak terjadi sendiri dari ketiadaan. Mereka semua diciptakan oleh Allah. ”
Wallahu a’lam bishshowab.[ind]