MENINGKATKAN logika dan analisis anak dapat dilakukan sejak dini. Seorang profesional Ms. Lahar Bhatnagar yang memiliki latar belakang studi perkembangan otak pada janin menjelaskan tentang perbedaan antara kecerdasan dan IQ.
Menurutnyan, kecerdasan tidak didasarkan pada seberapa tinggi atau rendah IQ anak Anda, dan karenanya skor IQ adalah penilaian kecerdasan yang buruk.
Secara sederhana, seberapa cerdas anak Anda tidak dapat hanya didasarkan pada prestasi akademisnya.
Kecerdasan manusia sebenarnya terdiri dari empat bagian:
- Daya ingat
- Logika dan analisis
- Kreativitas
- Kecerdasan emosional
Penulis buku “100 Cara untuk Menjadi Ibu yang Bebas Stres dan Membesarkan Anak-Anak yang Bahagia ” mengatakan bahwa kreativitas adalah bagian terpenting dari kecerdasan (kebanyakan pemimpin dan CEO yang sukses adalah individu yang sangat kreatif).
Namun, kecerdasan emosional sayangnya merupakan bagian yang paling diabaikan. Dia menekankan pentingnya mengembangkan keempat bagian dan tidak fokus hanya pada satu aspek kecerdasan manusia.
Baca Juga: Infak Itu Ibadah yang Melampaui Logika Manusia
2 Kegiatan untuk Meningkatkan Logika dan Analisis Anak
Berikut adalah tiga kegiatan yang bisa meningkatkan logika dan daya analisis pada anak:
1. Ambil sesuatu yang dapat dipisah.
Ambil pulpen sederhana. Berikan kepada anak Anda, dan bantu dia membongkar dan memisahkannya. Tetaplah mengawasi, karena ujung runcing atau ujung yang tajam bisa melukainya.
Selama pembongkaran, anak Anda akan bertanya kepada Anda tentang berbagai bagian pena (ujung, tabung tinta, sekrup atas dan bawah, dll.)
Lakukan yang terbaik untuk menjawabnya, karena itu akan memberinya kejelasan tentang fungsi objek di depannya.
Setelah selesai, bantu dia merakit kembali pulpennya. Selanjutnya Anda bisa mengenalkan pada benda yang lebih rumit komponennya.
2. Game Relation
Ms. Bhatnagar adalah sangat menganjurkan permainan ini. Dia mengatakan bahwa anak-anaknya bermain dengan penuh semangat.
Sangat penting untuk mengembangkan logika dan analisis, dan sangat membantu untuk menghilangkan screen time selama makan. Itu bisa dimainkan di sekitar meja makan, atau di tempat lain.
Pertama, satu orang harus memilih kata. Itu bisa apa saja -nama, warna, bentuk, angka, binatang, dll-
Katakanlah Anda memilih untuk mengucapkan kata ‘merah’. Kemudian, orang di sebelah Anda (di kanan atau kiri, tidak masalah!) Harus mengucapkan kata yang terkait dengan kata ‘merah’, misalnya, ‘mawar’.
Kemudian, orang berikutnya harus mengucapkan kata yang terkait dengan ‘mawar’, seperti kata ‘parfum’.
Tujuannya adalah agar anak Anda memahami logika di balik pilihan kata. Ini akan membuat otak kecilnya bekerja, dan dia akan dapat menganalisis pilihan dan menghubungkannya dengan logika.
Ini juga akan membantu Anda untuk menanyakan kepadanya logika di balik kata-kata yang ia pilih. Mampu menjelaskan dirinya sendiri dengan baik akan membawa lebih banyak kejelasan dan pemahaman!
Ms. Bhatnagar mengatakan bahwa pusat logika otak anak Anda tidak berkembang hingga setelah 2 tahun.
Sebelum ini, hanya emosi yang mendorong keputusan dan reaksi anak Anda. Misalnya, jika anak Anda membuat ulah di depan umum, ia tidak akan memahaminya jika Anda memintanya berhenti menangis karena orang-orang memandangnya.
Otak kecilnya sama sekali tidak cukup berkembang untuk memahami apa artinya itu! Jadi, alih-alih memarahinya atau menjadi frustrasi, cobalah yang terbaik untuk menenangkannya dengan mengatakan kepadanya bahwa Anda mengerti bagaimana perasaannya. [My/ Ln]