ChanelMuslim.com – Hadits merupakan perkataan atau perbuatan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadits dijadikan sumber hukum Islam setelah Alquran karena hadits berfungsi untuk menjelaskan lebih detail apa yang tidak dijelaskan dalam Alquran.
Menurut para ahli Hadits, hadits merupakan segala perkataan (sabda) perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw.
Beberapa ulama berpendapat bahwa hadist adalah segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya (taqrir) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, para sahabat, dan para tabiin.
Sebagai umat Islam, hadits harus menjadi sebuah pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Hadits juga menjadi sebuah satu kesatuan untuk pedoman umat manusia, khususnya umat Islam. Tidak ada salahnya jika memulai menghapal dan mengamalkan hadits-hadits yang pendek agar mudah diingat dan dikaitkan dengan kehidupan saat ini.
Berikut beberapa hadits pendek untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Hadist berbakti kepada Orang tua
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {رِضَا الرَّبِّ فِيْ رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ اللهِ فِيْ سَخَطِ الْوَالِدِ}
Nabi saw. bersabda, “Ridha Tuhan itu di dalam ridhanya orang tua, dan ketidakridhaan Allah itu di dalam ketidakridhaan orang tua.” Hadits ini diriwayatkan oleh imam Al-Hakim dan imam At-Tirmidzi dari sahabat Abdullah bin Amr r.a.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {بُرُّوا آبَاءَكُمْ تَبُرَّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ وَعِفّوا تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ}.
“Berbuat baiklah kepada orang tua-orang tua kalian maka anak-anak kalian akan berbuat baik kepada kalian, dan jagalah diri kalian (dari zina), maka istri-istri kalian akan terjaga (dari zina).” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabarani dari sahabat Ibnu Umar r.a.
Hadits pendek, memulai dengan yang kanan
كانت يد رسول الله صلى الله عليه وسلم اليمنى لطهوره وطعامه وكانت اليسرى لخلائه وما كان من أذى
Artinya: “Tangan Rasulullah saw yang kanan (digunakan) untuk bersuci dan makan, sedangkan tangan sebelah kiri untuk buang air dan segala hal yang kotor.” (H.R. Abu Daud)
Hadits pendek, keutamaan menuntut ilmu
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya: “Siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk fi sabilillah sampai ia pulang.” (H.R. Tirmizi)
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda. “Apabila anak cucu Adam telah meninggal dunia maka terputus lah (pahala) amalnya. Kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (H.R. Muslim)
Hadits pendek, keluar dan masuk rumah
وعن أَبي أُمامة صُدَيِّ بن عجلان الباهِلِي قال: قال رسولُ الله إنَّ أَوْلَى النَّاس باللهِ مَنْ بَدَأهم بالسَّلام
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang memulai salam.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ
Artinya: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala) (HR. Tirmidzi 3426)
Hadits bertutur kata yang baik
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Artinya: “Tutur kata yang baik adalah sedekah.” (Abu Hurairah)
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ
Artinya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari).
Itulah beberapa hadits yang dapat kita amalkan dan hafalkan sehari-hari. Semoga kita bisa mengambil kebaikan darinya.[ind/Walidah]