ChanelMuslim.com – Kutub Utara menjadi salah satu tempat yang di dalamnya memiliki sejarah penyebaran Islam yang panjang. Perbedaan secara iklim, waktu, dan kondisi dari negara-negara di dunia pada umumnya tidak membuat Kutub Utara terlepas dari dakwah Islam.
Baca Juga: Dua Kutub Cara Komunikasi Pria dan Wanita
Sejarah Islam di Kutub Utara
Banyak Muslim yang tinggal dan bertumbuh di sana, bahkan membuat komunitas, khususnya di Inuvik, kota Arktik di Wilayah Barat Laut Kanada. Muslim Arab pertama yang tinggal di Inuvik adalah Talal al-Khateeb, pria keturunan Suriah yang tiba di sana pada 1982.
Dikutip dari republika.co.id dinyatakan bahwa keluarga Muslim di Inuvik kerap mengirim anak-anak mereka ke tempat lain di Kanada karena di kota Inuvik belum ada masjid atau pusat pendidikan Islam.
Namun, seiring dengan berkembangnya komunitas Muslim di sana, kebutuhan akan masjid yang lebih besar pun kian terasa. Masjid pun kemudian dibangun.
Saat ini, di Inuvix terdapat masjid Midnight Sun Mosque. Tentunya, tinggal di Kutub Utara sebagai seorang Muslim tidaklah mudah.
Dikutip dari travel.detik.com dinyatakan bahwa suhu di sana super dingin dan matahari bersinar 24 Jam. Suhunya mencapai angka minus 50 derajat.
Selain itu, terkadang umat Muslim di Kutub Utara kesulitan mengetahui waktu azan. Oleh sebab itu, pendapat para ulamalah yang bisa dijadikan rujukan.
Menurut para ulama di dunia, terdapat dua cara untuk memudahkannya. Cara yang pertama adalah umat Muslim di sana dapat melihat jadwal salat di negara terdekat yang tidak diterangi matahari selama 24 jam.
Cara kedua, umat Muslim di sana dapat melihat waktu salat di Makkah dan menjadikannya patokan. [Cms]