Chanelmuslim.com – Apakah Kamu sedang jatuh cinta? Apakah kamu bisa bebas mengekspresikan perasaan itu atau malah sedang berjuang keras untuk merahasiakannya?
Bagaimana reaksi anggota keluarga atau teman dekat kamu jika mereka tahu kamu sedang jatuh cinta?
Jatuh cinta itu tidak selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Mencintai, terutama untuk lawan jenis sering dianggap berbahaya atau dilarang.
Orangtua terkadang merasa was-was saat mendengar anaknya sedang jatuh cinta. Tidak banyak yang mencoba untuk mengabaikan perasaan itu, atau bahkan mengancam anak-anak mereka dengan hukuman yang berat jika mereka memikirkannya. Akibatnya, kita hidup dalam penyangkalan terus-menerus dan hidup dalam ilusi bahwa cinta itu ‘terlarang’, tidak ada dan tidak akan pernah masuk ke dalam pikiran para anak-anak mereka.
Fakta bahwa jika cinta sangat distigmatisasi sebagai perbuatan terlarang membuat anak-anak sulit atau hampir tidak mungkin mengaku pernah mengalaminya, apalagi mengungkapkan cinta mereka. Mereka terus-menerus menekannya untuk menghindari ketegangan dengan orang-orang di sekitar mereka atau agar mereka tetap disukai oleh orang lain.
Istilah “cinta” tampaknya telah dianggap sebagai sebuah yang amoralitas, ketidaksenonohan, atau perilaku seksual terlarang, dan aib. Beberapa orang dengan ekstrim mengkritik keras siapa pun yang berani mengemukakan masalah ini secara terbuka. Dengan demikian mereka telah membuat stereotip generasi muda tanpa terlebih dahulu mencoba memahami keadaan mereka.
Apa itu cinta?
Cinta itu sendiri sebenarnya tidak bersalah. Dalam kamus, cinta berarti suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat, ingin sekali, berharap sekali, rindu, khawatir, dan risau.
Dengan begitu cinta sebenarnya tidak menyebabkan kerusakan apa pun. Bahkan cinta merupakan sikap positif. Masalahnya ketika makna cinta terdistorsi atau terkontaminasi oleh hal lain, mulailah dia berubah menjadi hal yang tidak baik. Jika kita minta seorang remaja untuk mendefinisikan cinta dan kita mungkin menemukan persepsi mereka yang salah arah tentang cinta.
Film, lagu, dan media saat ini sayangnya telah ikut mengkerdilkan gagasan tentang cinta. Mereka dengan kejam menipu generasi muda agar percaya bahwa cinta adalah tentang gaya pergaulan yang bebas antara pria dan wanita, chemistry, petualangan, romansa, seks pranikah, dan hal dangkal lainnya. Filosofi ini telah menjadi begitu mengakar sehingga tanpa semua ini, cinta sejati dan nyata tampaknya tidak mungkin terjadi.
Apa yang masyarakat dan anak muda tidak sadari adalah perbedaan antara cinta murni dan nafsu (keinginan). Film dan lagu Hollywood, drakor atau juga KPop telah berhasil menghapus garis pemisah antara keduanya dan menyebabkan kebingungan yang mengerikan pada generasi muda saat ini. Kaum muda saat ini telah diindoktrinasi dengan persamaan ‘cinta adalah nafsu’.
Mereka tidak lagi menganggap nafsu sebagai keinginan sementara dan cinta sebagai komitmen. Mereka lebih melihat cinta sebagai kepuasan diri yang sementara dengan semua momen kegembiraan yang singkat. Karena itu mereka bertanya, Tanpa gairah seksual, bagaimana cinta bisa menyala?
Cinta Sejati
Islam memurnikan cinta dan dengan lembut menyapa hati manusia. Dalam Islam, cinta antar manusia itu kebaikan, bukan kejahatan. Cinta antara seorang pria dan seorang wanita tidak begitu saja dianggap berdosa dan lalu dikutuk. Faktanya, ada banyak ayat dan hadits yang mengatakan bahwa harus ada cinta dan kasih sayang antara Muslim, pria atau wanita. Namun sifat cinta ini lebih luas dan mulia. Muslim saling mencintai karena Allah.
Cinta dalam Islam didasarkan pada iman saja dan tidak ada yang lain. Kecantikan fisik, kekayaan, kefasihan berbicara atau kecerdasan tidak berperan dalam menentukan cinta. Ketika pondasinya adalah iman dan cinta kepada Allah, ‘perasaan kasih sayang yang dalam’ itu menjadi sesuatu yang unik. Seseorang mencintai dan melakukan apapun hanya untuk kebaikan orang yang dicintainya dengan menjaga kehormatannya.
Setelah memahami konsep cinta dari perspektif Islam, dapat dikatakan dengan aman bahwa cinta apa pun yang mungkin ada antara pria dan wanita tidak selalu dilarang. Jenis cinta ini mungkin berakhir pada pernikahan atau mungkin tidak mengarah pada pernikahan. Karena cinta adalah masalah hati dan hati ada di tangan Allah saja. Dengan begitu sikap kita hanya berdoa agar bisa disatukan dengan orang yang tepat dan ridho pada apa yang telah Allah takdirkan untuk kita. Seseorang tidak akan dihukum karena mencintai. Kita hanya perlu menempatkannya dengan benar. [My]