ChanelMuslim.com – Program Sister Family Palestine-Indonesia Topang Keluarga Palestina. Tahun 2021 ini, kondisi ekonomi Gaza, Palestina makin terpuruk sebagai dampak dari pandemi yang masih berlangsung.
Euro-Mediterannean, Human Rights Monitor melaporkan pada 24 Januari lalu bahwa Gaza tidak lagi bisa hidup pasca lebih dari 15 tahun hidup dalam kurungan blokade Zionis.
Dalam laporan tersebut, dikatakan juga bahwa tingkat angka pengangguran terus meningkat, seiring peningkatan jumlah keluarga yang hidup dalam garis kemiskinan.
Angka kemiskinan meningkat dari 40% di tahun 2005 menjadi 56% di tahun 2020 dari total populasi masyarakat Gaza.
Dengan kondisi yang ada, Aksi Cepat Tanggap (ACT) berikhtiar membangkitkan semangat umat dalam membantu meringankan beban warga Palestina melalui program Sister Family Palestine-Indonesia.
Program Sister Family Palestine-Indonesia Topang Keluarga Palestina
Sister Family Palestine-Indonesia hadir sebagai jawaban dari permasalahan sosial di Palestina sekaligus menjadi
mediator yang mempersaudarakan keluarga Indonesia dan keluarga Palestina yang terpapar perang, korban bencana kemanusiaan, dan kemiskinan.
Rini Maryani selaku Senior Vice President Aksi Cepat Tanggap menyatakan, Sister Family Palestine-Indonesia
menjadi upaya lanjutan ACT dalam membangkitkan harkat dan martabat masyarakat Palestina yang masih terjajah serta meningkatkan tali persaudaraan antar bangsa.
“Insyaallah, program ini akan meringankan dan menopang perjuangan ribuan keluarga Palestina di tengah penjajahan dan pengepungan yang Zionis lakukan.
Keluarga-keluarga Palestina tersebut akan menerima paket bantuan pangan, pakaian, perlengkapan masak, alas tidur, listrik, kesehatan.
Serta bagi beberapa keluarga tertentu, akan mendapatkan bantuan sewa rumah atau bantuan biaya sekolah,” ungkapnya dalam peluncuran program Sister Family Indonesia-Palestina pada Jumat (5/2).
Melalui program Sister Family Palestine-Indonesia, keluarga dermawan Indonesia diajak untuk membantu menopang kebutuhan dasar keluarga-keluarga prasejahtera
dengan mempersaudarakan keluarga Indonesia dan Palestina. Konflik kemanusiaan berkepanjangan yang terjadi di bumi Palestina berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat di sana,
seperti jatuhnya korban jiwa, luka-luka, hilangnya tempat tinggal, makan dan minum yang tidak layak dikonsumsi, serta terpisahnya sanak keluarga akibat peperangan.
Ditambah Covid-19 yang mewabah di negara tersebut.
Baca Juga: Pemain Leicester City Kibarkan Bendera Palestina Usai Menang Lawan Chelsea
Kondisi Palestina Tolok Ukur Kebangkitan Umat Islam
Andi Noor Faradiba selaku koordinator program Sister Family Indonesia-Palestina menjelaskan, kondisi Palestina sebagai tolok ukur kebangkitan umat Islam dan menjadi acuan dalam mengukur value dari program ini.
“Berdikarinya masyarakat Palestina sama dengan tingginya kemuliaan umat, dan hal tersebut dapat diraih dengan memberdayakan penduduk Syam.
Insyaallah, program ini juga bermanfaat untuk meningkatkan harga diri masyarakat Indonesia, sebagai umat yang menjadi sentral peradaban Islam dunia dalam perannya mendukung Palestina.
Indonesia hadir sebagai jawaban dari permasalahan kemiskinan global,” ungkapnya.
Secara teknis, program Sister Family Palestine-Indonesia meliputi proses pengumpulan dan pendalaman profil keluarga Palestina yang terlilit utang,
menjadi korban perang, dan sebagainya dengan mengambil sampel 10% data primer berupa video dan foto dari target jumlah penerima manfaat, serta 100% data formal dalam bentuk form lalu dikenalkan ke calon donatur.
Baca Juga: Penantian Ibu di Gaza agar Bersatu dengan Anaknya di Tepi Barat
Dukung Kebutuhan Keluarga Prasejahtera Palestina
Profil-profil tersebut kemudian dijadikan bahan proses mendapatkan donatur (keluarga Indonesia) untuk mendukung kebutuhan keluarga prasejahtera Palestina
selama 6 bulan bahkan hingga 1 tahun dalam keterikatan persaudaraan. Dalam proses persaudaraan ini, ACT
akan membantu menghubungkan komunikasi dua keluarga (Indonesia-Palestina), misalnya interaksi via komunikasi daring.
“Program ini akan membantu menjamin kehidupan dan fokus-fokus masalah yang ada di keluarga tersebut, misalnya kita membantu kebutuhan pangannya,
sehingga mereka bisa fokus menyelesaikan masalah yang lainnya. Program ini akan memberikan bantuan sebanyak lima juta rupiah setiap keluarga, bagi teman-teman yang ingin berkontribusi,
bisa dengan banyak jenis tidak harus besar atau langsung lima juta, tetapi bisa sama-sama berpatungan,” tambah Faradiba.
Saat ini, jumlah penduduk yang berada dalam krisis kebutuhan yang parah telah meningkat 346.000 jiwa, kemudian mereka yang membutuhkan bantuan tempat tinggal
di jalur Gaza 880.000 jiwa serta 2,45 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Perlunya penyelamatan segera yang bersifat rutin atau reguler bukan sekadar bantuan sesaat,
sehingga menjadi Keluarga Asuh di program Sister Family Palestina-Indonesia menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh saudara kita di Palestina.
Jangan serahkan saudara-saudara kita kepada Zionis dan membuat mereka terus menderita. Dengan sedekah terbaikmu,
jadi bagian dari Sister Family Palestina-Indonesia bersama Aksi Cepat Tanggap dan kita temani perjuangan ribuan keluarga Palestina tercinta! https://indonesiadermawan.id/SisterFamilyPalestine . [Wnd/rls]