Chanelmuslim.com – Rasulullah selalu mengingat Allah. “Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, “Adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa mengingat Allah Azza wa Jalla di setiap waktunya.’” (HR. Muslim)
Baca Juga: Cara Rasulullah Mendidik Para Sahabat Menjadi Generasi Terbaik
Rasulullah Selalu Mengingat Allah
Demikianlah Nabi kita yang agung, beliau senantiasa ingat apa pun. Hal ini dapat kita lihat dalam hadits-hadits yang lalu, betapa hidup Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tak pernah lepas dari mengingat Allah. Dari sejak bangun tidur hingga akan tidur lagi, beliau selalu mengingat Allah. Bahkan, ketika tidur pun beliau masih tetap ingat kepada Allah, dimana beliau hanya tidur matanya namun tidak tidur hatinya. Bagi beliau, tiada waktu tanpa mengingat Allah atau berdzikir kepada-Nya.
Kebiasaan dan keadaan Nabi yang senantiasa mengingat Allah ini, berbanding lurus dengan apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an.
“… Yaitu orang-orang yang selalu ingat kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan tidurnya.” (Ali Imran: 191)
Adapun praktik dari mengingat Allah, caranya bemacam-macam. Bisa dengan berdzikir menyebut nama-Nya atau sebagian dari nama-nama indah-Nya, mengucap-kan kalimat laa ilaaha illallaah, mengucapkan tasbih, tahmid, dan sebagainya, mengawali sesuatu dengan membaca bismillah, senantiasa beristighfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, mengerjakan shalat, berpuasa, dan melakukan berbagai amal kebaikan dalam berbagai bentuknya. Namun yang lebih spesifik sebagaimana dimaksud oleh ayat dan hadits diatas ialah dengan cara mengingat Allah di dalam hati tanpa mengucapkannya melalui lisan.
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan frman Allah,
“Aku bersama sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika dia menyebut-Ku. Maha apabila menyebut-Ku dalam dirinya, Aku pun akan menyebutnya dalam diri-Ku. Dan jika dia menyebutku di tengah banyak orang, maka Aku akan menyebutnya di tengah orang banyak yang lebih baik dari mereka.” (Muttafaq Alaih)
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)