Chanelmuslim.com – Dari lokasi pasar di Ariha yang hancur luluh oleh serangan jet tempur Rusia, ada satu tempat yang paling hancur total di banding yang lain. Tempat itu bukan gudang senjata. Bukan juga bungker persembunyian gerilyawan perlawanan rezim Suriah. Ternyata tempat itu toko dan pembuat roti milik lembaga kemanusiaanTurki, IHH, yang khusus menyediakan makanan untuk warga Ariha secara gratis.
Toko dan semacam pabrik roti terbesar yang dibangun lembaga kemanusiaan Turki sejak 16 bulan lalu hancur luluh oleh serangan Rusia. Sedikitnya 44 orang yang sedang berkumpul di pasar sekitar pabrik roti meninggal dalam serangan biadab itu.
Melalui Twitter, lembaga kemanusiaan Turki, IHH, hari ini menyatakan bahwa per hari, pabrik itu biasa mensuplai roti untuk 45 ribu pengungsi korban perang di propinsi Idlib, Suriah. Syukurnya, tidak ada pegawai IHH di kawasan pabrik roti itu yang menjadi korban serangan.
Direktur IHH, Bulent Yildrim menyatakan jika pabrik roti yang mensuplai makanan untuk pengungsi sudah menjadi target serangan Rusia, berarti itu sama saja dengan membunuh warga Suriah yang saat ini membutuhkan suplai makanan.
Pegawai IHH yang berada di pabrik roti menceritakan bagaimana mereka bisa selamat dari serangan Rusia. “Awalnya, serangan bom jatuh di pasar dekat pabrik roti, mungkin sebagai peringatan,” ucapnya.
Kemudian, tuturnya kemudian, para pegawai yang ada di dalam keluar semua. Dan benar saja, serangan bom berikutnya tepat tertuju pada pabrik roti mereka yang hancur luluh tak bersisa.
Peristiwa ini pun meningkatkan ketegangan hubungan antara Turki dan Rusia pasca jatuhnya jet tempur Rusia oleh pesawat Turki.
Di tempat lain di Suriah, pusat bantuan kemanusiaan di kota Azzaz Aleppo, juga terkena serangan jet tempur Rusia pada Ahad sore. Sedikitnya lima orang meninggal, termasuk seorang anak kecil.
Selain itu, tujuh truk yang memuat bantuan kemanusiaan untuk warga Suriah juga ikut hancur oleh serangan jet Rusia.
Rusia mengklaim serangan ini ditargetkan untuk menghancurkan basis ISIS di Suriah. Padahal, semua tahu bahwa Propinsi Idlib bukan basis ISIS, melainkan basis mujahidin yang melakukan perlawanan terhadap rezim Bashar Al-Assad.
Sejak serangan jet tempur Rusia pada 30 September lalu, setidaknya 400 warga sipil tewas. Konflik di Suriah ini telah menewaskan sedikitnya 250 ribu warga Suriah. PBB menyatakan bahwa lebih dari separuh penduduk Suriah yang berjumlah 22,4 juta telah mengungsi keluar Suriah. Mh/Al-Jazeera