ChanelMuslim.com – Sebanyak 360 Awardee Bright Scholarship yang berasal dari 23 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengikuti Sarasehan Nasional Bright Scholarship 2020. Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan secara daring.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk orientasi kelembagaan dan program, menanamkan semangat nasionalisme dan kebangsaan, serta membangun jaringan nasional.
Secara simbolis acara ini dibuka oleh Ketua Badan Pengurus YBM BRI, Sepyan Uhyandi, dilanjutkan dengan Dialog Kebangsaan, mengangkat tema ‘Pentingnya Penanaman Karakter Pancasila dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan’ oleh Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK RI, Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA.
Kemudian disusul dengan talkshow milenial talk bertajuk ‘Kontribusi Millenial untuk Bangsa Indonesia’ oleh Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid dan Founder Asgar Muda Foundation, Goris Mustaqim, serta bincang-bincang bersama alumni Bright Scholarship.
Ketua Badan Pengurus YBM BRI, Sepyan Uhyandi mengatakan bahwa Bright Scholarship sebelumnya bernama Kader Surau. Program ini menitikberatkan pada pembentukan generasi intelektual muslim yang memiliki jiwa kepemimpinan, berkarakter, berdaya saing, dan mengaplikasikan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Yayasan Baitul Maal BRI itu adalah yayasan yang dibentuk dari pekerja-pekerja BRI yang setiap bulan diharuskan membayar zakat. Zakatnya itu dipotong perusahaan dan disatukan di YBM BRI. Hampir 99 persen, zakat di YBM BRI merupakan zakat dari pekerja BRI,” ujarnya.
Pria lulusan UNPAD ini menambahkan dalam penyaluran zakat, YBM BRI menyalurkan melalui tiga hal yaitu sosial, ekonomi dan pendidikan. Pendidikan ini ada tiga tahapan. Pertama di My Scholarship, lebih ditujukan intern muzakki atau pegawai BRI.
“Kedua, Smart scholarship. Ini untuk di luar internal BRI dari delapan asnaf, tapi yang kita utamakan miskin. Mulai dari SMA kelas tiga hingga perguruan tinggi. Tiap satu tahun akan dievaluasi. Jika bagus mereka bisa ikut tes untuk Bright Scholarship,” katanya.
Menurutnya, Bright Scholarship itu bukan sekadar orang memberikan beasiswa karena sebetulnya, lebih ingin membentuk pemimpin masa depan.
“Kita ingin Indonesia mempunyai pemimpin berkarakter. Karakternya apa yaitu yang tidak meninggalkan agamanya. Oleh karena itu, ada empat hal yang kita minta untuk bisa dilakukan oleh para penerima beasiswa. Pertama, IPK. Kalau belajar harus bagus. IPK yang bagus itu 4.0, jangan memiliki cita-cita 3.0. Kalau ada IPK 4.0 mengapa harus ambil yang IPK 3,” katanya di hadapan penerima beasiswa berbagai perguruan tinggi.
Kedua adalah agamanya bagus, kata dia, maka para penerima beasiswa dituntut, yang laki-laki harus aktif di masjid.
“Yang laki-laki tetap harus kader surau itu tidak dihilangkan. Kalian harus menggerakkan dan aktif di masjid sehingga manfaat kalian di masyarakat bisa dirasakan dari sekarang,” tambahnya.
Ketiga, lanjutnya, berorganisasi. Jadi pemimpin harus aktif organisasi sekarang. Bagaimana mungkin menjadi pemimpin bangsa, jika tidak terbiasa berorganisasi padahal beasiswa ini diharapkan bisa mencetak pemimpin bangsa.
“Keempat, kalian harus peduli lingkungan. Ini yang menjadi pembeda dari pemberi beasiwa, tapi tidak ada pemberdayaannya. Oleh karena itu, penerima beasiswa ini disuruh mencari kelompok usaha. Dibimbing usahanya dan diberikan dana untuk berusaha. Di samping mengasah berusaha, kita juga melatih empati kita dan terjun kepada masyarakat,” ucapnya.
“Sekitar 10 – 20 tahun ke depan, mereka para awardee yang kami harapkan akan mengisi peran-peran strategis di bangsa ini baik dalam bidang profesional maupun pemerintahan. Pembentukan mental, akhlak, dan kompetensi yang mereka peroleh selama 3 tahun masa pembinaan mudah-mudahan menjadi bekal mereka untuk berkompetisi dan bersaing secara sehat dalam kehidupan yang sesungguhnya,” ungkap Sepyan Uhyandi.
Sementara itu, Pengurus Bidang Sosial YBM BRI, Arie Sus Miyanti mengucapkan selamat kepada generasi muda yang lolos dalam seleksi Bright Scholarship YBM BRI angkatan V. Dia berharap mereka dapat memanfaatkan waktu selama pembinaan sebagai upaya untuk menempa diri selama tiga tahun dan mengoptimalkan segala potensinya.
“Sehingga bisa memberikan kemanfaatan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga masyarakat dan bangsa tercinta, seperti tagline YBM BRI, Semangat Berindonesia!” tutupnya.
Program Beasiswa Bright Scholarship merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh YBM BRI sebagai ikhtiar pendayagunaan dana zakat dalam bidang pendidikan. Hingga saat ini, Bright Scholarship memiliki 5 angkatan dengan jumlah penerima beasiswa mencapai 910 penerima manfaat yang tersebar di 26 Perguruan Tinggi Negeri.
Selain silaturrahim dengan para penerima Beasiswa, Sarasehan Nasional ini juga membentuk alumni penerima Bright Scholarship. Ade Fajrin yang kuliah di Polandia terpilih menjadi Ketua Alumni Bright Scholarship.
Kegiatan Sarasehan Nasional ini ditutup dengan melakukan staycation yakni berkunjung ke wilayah pemberdayaan yang tersebar di 14 wilayah dari Aceh hingga Makassar. Tujuannya agar para awardee mengenal lebih dekat alur proses pelaksanaan program pemberdayaan YBM BRI serta dapat membentuk kekompakan dan kebersamaan antar awardee. [Wnd/rls]