ChanelMuslim.com – Tentu saja, sebagai manusia biasa, aku menginginkan apa yang aku inginkan.
Namun, sudah dengan susah payah aku lakukan (all out) tapi ketika sudah ada di ujung genggaman, tiba-tiba terlepas begitu saja. Terhempas tanpa tangis. Dan aku hanya bisa diam menatap mimpi itu pergi tanpa mampu berbuat apa-apa. Selain meneguhkan hati agar tidak terlalu berdarah.
Banyak orang melihatku dengan wajah iba. Tampak ingin memeluk namun aku menolak. Bagiku, ujian bukan untuk ditangisi tapi untuk dilalui. Dan bukan untuk diratapi beramai-ramai.
Dalam hati, aku masih berharap yang membuat aku kuat kala itu adalah ‘mungkin ada rencana Allah yang lebih baik’.
Namun, saat berita itu sampai, realita harus dihadapi.
Tak semua yang diinginkan, walau tampaknya baik di mata kita, harus menjadi milik kita.
Kita harus belajar untuk melepas hal yang tampak layak mendapatkannya. Hal yang dalam pikiran kita akan sangat baik untuk dunia akhirat. Bahkan untuk kemaslahatan orang banyak sedunia.
Di situlah letak duka yang sebenarnya ketika kita harus rela melepas sebagian cinta, dengan harapan akan datang lagi, dan kemudian setengah cinta itu pun pergi. Dan, tak kembali lagi.
Di situlah aku tak ingin punya apa-apa lagi. Ternyata milikku adalah apa yang Allah berikan, bukan apa yang aku inginkan.
Jujur saja aku sedih, bukan karena manusia tapi karena harapan indah yang terlepas begitu saja.
“Allah akan gantikan dengan yang lebih baik,” bisikku pada relung hati.
“Pantaslah aku mendapat duka, toh tawaku sudah cukup banyak di dunia ini,” bujukku pada sisi luka hatiku.
Tapi, aku manusia biasa.
Dan masih ada air mata untuk duka itu, sampai akhirnya mungkin akan sirna berlalu dengan waktu. Saat ini aku masih punya cadangan air mata. Biarlah ia berlinang agar aku merasakan duka itu dengan seksama.
Hamba siap ya Allah, kehilangan cita itu. Tapi hamba perlu waktu untuk siap yang sebenarnya.
Maafkan aku yang telah ikut andil melukai sejarah hidupmu.
Aku pun berduka. Walau mungkin tak separah dirimu.
Doaku yang tak seberapa. Semoga cukup untuk Engkau mengetahui di akhirat sana bahwa aku pun tak berdaya mengatasi kisah itu. Semoga surga untukmu atas ikhlasmu mengatasi andil lukamu dalam catatan hidupmu yang sedikit banyak karena aku.
Sekali lagi, maafkan aku.
Rasulullah bersabda, “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan (Allah).” (HR. Ibnu Majah)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: