• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 25 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Rapor Merah Mas Menteri

Oktober 26, 2020
in Editorial
74
SHARES
566
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Selain mengevaluasi satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, publik juga mengevaluasi satu tahun Mendikbud, Nadiem Makarim. Evaluasi kebijakan di bidang pendidikan ini dilakukan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Hasilnya, Nadiem dapat rapor merah.

Ada yang menarik dari evaluasi satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dalam bidang pendidikan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai bahwa setahun kepemimpinan Nadiem Makarim, kinerjanya dinilai masih belum KKM alias Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan kata lain, Nadiem mendapat rapor merah.

FSGI menyebut nilai KKM sebesar 75, sementara rata-rata nilai untuk mantan bos Gojek ini meleset kebawah sebesar 68. Penilaian itu dilakukan terhadap 8 kebijakan Nadiem. Yaitu, penghapusan Ujian Nasional, Asesment Nasional, bantuan kuota belajar, kurikulum darurat pandemi, hibah Merdeka Belajar, relaksasi dana BOS, pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan Program Organisasi Penggerak (POP).

Dari 8 poin penilaian, ada 3 poin yang di atas KKM. Yaitu, penghapusan UN yang begitu diapresiasi pihak guru dan siswa. Nadiem dinilai cukup sigap mengambil keputusan itu terlebih di saat pandemi. Selama ini, UN dianggap sebagai beban psikologis dalam dunia pendidikan, selain juga tidak memberikan nilai tambah dalam proses pendidikan. Dalam hal penghapusan UN, Nadiem mendapat nilai 100.

Kedua, soal Asesment Nasional. Kebijakan ini secara konsep juga dinilai bagus, tapi karena belum dilaksanakan penilaiannya berada di kisaran standar sebesar 75.

Poin ketiga yang di atas KKM adalah penerapan kurikulum darurat di tengah pandemi. Kebijakan ini mendapat apresiasi karena Mendikbud dinilai aspiratif terhadap kondisi di lapangan. Sayangnya, dalam penerapannya Nadiem memberikan kebebasan kepada pemerintah daerah untuk memilih kurikulum yang sesuai. Dan ketidaktegasan inilah yang dinilai menimbulkan masalah di lapangan. Di poin ini Nadiem mendapat nilai 80.

Sementara untuk 5 poin lainnnya, skornya masih di bawah KKM. Untuk bantuan kuota internet guru dan siswa misalnya, skornya sebesar 65. Bantuan dengan anggaran sebesar 7,2 Triliun ini dinilai agak mubazir karena adanya penyamaan masalah. Padahal, di atas 60 persen masalah PJJ bukan hanya soal kuota internet, tapi masalah sinyal yang minim, dan ketersediaan alat gawai.

Jika saja anggaran ini dialokasikan juga untuk bantuan alat gawai dan penyediaan jaringan wifi di Rt/Rw atau desa, tentu akan lebih mengena.

Poin tidak KKM lainnya adalah pelaksanaan PJJ. Skornya sebesar 55. Mendikbud dinilai kurang melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan PJJ. Selama PJJ, banyak korban berjatuhan dari sisi tekanan psikologis untuk guru, orang tua, dan terlebih lagi siswa. Bahkan, dilaporkan sudah 2 siswa tewas sebagai dampak dari PJJ ini. Satu meninggal karena kekerasan yang dilakukan orang tua, dan satunya lagi karena bunuh diri.

Sementara untuk poin relaksasi bantuan dana BOS, skornya sebesar 60. Kebijakan ini sebenarnya dinilai baik, tapi karena masih adanya ketentuan yang berlaku di daerah tentang dana BOS, pelaksanaan kebijakan ini menjadi tidak efektif.

Begitu pun dengan poin hibah Merdeka Belajar dan program POP, skornya sebesar 60 dan 50. Soal hibah slogan Merdeka Belajar dari Sekolah Cikal yang sudah menjadi merek dagangnya, prosesnya dinilai belum memadai. Hal ini karena dianggap tidak memenuhi ketentuan UU No. 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah yang harus melibatkan Presiden melalui Kementerian Hukum dan HAM.

Poin tentang Program Organisasi Penggerak atau POP adalah poin dengan skor paling rendah, sebesar 50. Kegaduhan tentang peluncuran POP tergolong besar setelah ormas Islam terbesar seperti NU dan Muhammadiyah bersuara sumbang tentang POP ini. Program ini pun akhirnya dibatalkan dan akan menjadi program tahun berikutnya setelah melalui perbaikan.

Ibarat tahun masa jabatan Menteri seperti kelas, maka Mas Menteri baru kelas 1. Masih ada 4 kelas lagi yang harus dilalui. Semoga rapor merah di kelas 1 ini tidak menjadi pengulangan di kelas-kelas berikutnya. (Mh)

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Makan Siang Lezat dengan Tongkol Suwir ala Dapur Linna

Next Post

Bijak Mengelola Hutan Desa Demi Kelangsungan Hidup

Next Post

Bijak Mengelola Hutan Desa Demi Kelangsungan Hidup

Keluh Kesah Hilang di Boarding

Keluh Kesah Hilang di Boarding

Resep Mudah Brulee Bomb, Menu Camilan Viral dengan Olahan Keju

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5077 shares
    Share 2031 Tweet 1269
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7547 shares
    Share 3019 Tweet 1887
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1515 shares
    Share 606 Tweet 379
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5123 shares
    Share 2049 Tweet 1281
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3138 shares
    Share 1255 Tweet 785
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Deret Kegiatan Halal Kulture Oktober 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • KPIPA Luncurkan Perempuan Seni Indonesia untuk Palestina

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Gelar Seminar Kebangsaan, KB PII Sulsel Hadirkan Ketua MPR RI

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    395 shares
    Share 158 Tweet 99
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga