ChanelMuslim.com – Beberapa bulan setelah pelarangan cadar atau burqa di provinsi Xinjiang yang bergolak, Cina juga telah membuat UU yang akan mempidana yang memaksa orang lain untuk memakai pakaian tersebut. Dan pemaksaan itu akan dianggap sebagai tindak kejahatan.
“Siapapun yang memaksa orang lain untuk memakai pakaian seperti itu akan diletakkan di bawah pengawasan, ditahan atau menghadapi maksimal hukuman tiga tahun penjara,” lapor Global Times, sebuah tabloid nasionalistik yang dicetak dalam bahasa Cina dan Inggris, lapor UCA News Senin 2 November lalu.
Aturan baru dinyatakan sebagai bagian dari amandemen Hukum Pidana yang diumumkan oleh pengadilan tertinggi Cina pada tanggal 1 Novemver.
Perubahan UU termasuk akan mempidana orang yang mempersiapkan serangan, menghasut terorisme, tindak ekstremisme untuk melanggar hukum, membawa barang untuk tujuan terorisme dan mengenakan pakaian atau logo terkait dengan ekstremisme agama.
“Kunci untuk melawan serangan teroris adalah membasmi para ekstremis keluar, jadi saya senang melihat Hukum Pidana ini direvisi,” Ma Pinyan, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial Xinjiang, seperti dikutip oleh Xinhua.
“Undang-undang itu juga memberikan kita dasar hukum untuk melawan ekstremisme dan saya percaya itu akan lebih efektif.”
Januari lalu, Xinjiang mengeluarkan larangan cadar dan mendesak warga untuk menginformasikan siapa saja wanita yang mengenakan cadar dan pria muda memiliki jenggot panjang.
Kaos dan bendera yang menampilkan bulan sabit Islam, juga simbol dari bendera pro-kemerdekaan Turkestan Timur, juga dilarang.
Di bawah Presiden Xi Jinping, Cina telah memperketat pembatasan terhadap kelompok agama yang dianggap ancaman bagi kedaulatan, keamanan nasional atau kekuasaan Partai Komunis.
Pihak berwenang di provinsi Zhejiang bahkan telah menghilangkan setidaknya 1.200 salib gereja sejak akhir tahun 2013.[af/onislam]