ChanelMuslim.com – Ketahuilah sesungguhnya engkau tidak akan bisa mendapatkan derajat shalihin sampai engkau melewati enam tahapan, yaitu sebagai berikut.
Oleh: Ustaz Faisal Kunhi, M.A.
اعلم إنك لا تنال درجة الصالحين حتى تجوز ست عقبات، أولاها: أن تغلق باب النعمة وتفتح باب الشدة، والثانية: أن تغلق باب العز وتفتح باب الذل، والثالثة: أن تغلق باب الراحة وتفتح باب الجهد، والرابعة: أن تغلق باب النوم وتفتح باب السهر، والخامسة: أن تغلق باب الغنى وتفتح باب الفقر، والسادسة: أن تغلق باب الأمل وتفتح باب الاستعداد للموت.
1. Ditutupnya pintu nikmat dan dibukanya pintu kesulitan;
2. Ditutupnya pintu kemuliaan dan dibukanya pintu kehinaan;
3. Ditutupnya pintu istirahat dan dibukanya pintu kesungguhan;
4. Ditutupnya pintu untuk tidur dan dibukanya pintu untuk begadang;
5. Ditutupnya pintu kekayaan dan dibukanya pintu kemiskinan;
6. Ditutupnya pintu berangan-angan dan dibukanya pintu persiapan untuk mati.” (Ibrahim bin Adham)
Baca Juga: Belajar Mengelola Waktu dari Para Salafush Shalih
Cara Mendapatkan Derajat Shalihin
Penjelasan:
1. Iman itu mahal sehingga Allah tidak membiarkannya begitu saja bersemayam di dalam dada, sampai ia diuji, seraya berfirman,
“Apakah manusia dibiarkan saja mengatakan beriman sedangkan mereka belum diuji” (QS. Al- Ankabut : 2).
2. Kematangan dan kedewasaan seseorang akan terlihat ketika dia mengalami kesulitan demi kesulitan, karena laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh.
3. Keshalihan sulit disematkan kepada diri seseorang ketika ia hanya senang mendapatkan pujian dan tidak suka diberikan kritik, dengarkanlah apa yang di katakan oleh Umar bin Khattab,
“Semoga Allah merahmati orang-orang yang menunjukkan kekuranganku”.
4. Seseorang tidak akan bisa mencapai derajat orang yang shalih jika terlalu banyak waktu istirahat untuknya, sebab istirahat orang yang beriman dalam pergantian aktivitasnya dan istirahat sebenarnya adalah di surga.
5. Orang yang shalih itu sedikit tidur dan banyak munajat di malam hari, karena surga tidak bisa di peroleh dengan banyak tidur.
Hasan Al Bashri berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang ingin surga tetapi dia tidur dan aku tidak pernah melihat seseorang yang takut dari neraka tetapi ia tidur juga”.
6. Menjadi kaya bukanlah tujuan orang shalih, karena harta hanyalah alat tetapi yang menjadi cita-cita mereka adalah bagaimana hartanya bermanfaat untuk orang lain, karenanya Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baiknya harta adalah berada pada seseorang yang shalih“ (HR. Ahmad).
7. Umar bin Khattab berkata,
“Aku tidak peduli apakah diriku menjadi kaya atau miskin, karena aku tidak tahu mana yang terbaik untukku”.
8. Ciri orang shalih itu selalu memikirkan apa persiapan yang akan ia bawa setelah ia wafat,
Rasulullah saw bersabda,
“Orang cerdas itu adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya dan ia berbuat untuk kehidupan setelah ia mati nanti”. (HR. Tirmidzi dari Syaddad bin Aus).[ind]
Sumber: www.manis.id