MANFAAT memiliki hewan peliharaan bagi anak di antaranya adalah anak belajar bertanggung jawab. Apa lagi manfaat lain yang bisa didapat? Yuk, kita simak Bunda.
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (QS. Al An’am:38)
Sebagai orang tua, kita tahu bahwa anak-anak pada suatu saat akan punya keinginan memiliki hewan peliharaan.
Baca Juga: Tips Memberi Makan Kura-Kura Peliharaan
Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan
1. Anak belajar tentang tanggung jawab dan pengasuhan
Beberapa sekolah memiliki hewan peliharaan kelas seperti kelinci, hamster, marmut dan bahkan ikan mas koki dengan harapan akan mendorong keterampilan pengasuhan dan tanggung jawab anak.
Tidak dapat dihindari bahwa anak akan meminta hewan peliharaan terutama setelah mereka mulai pergi ke sekolah.
Sebagian besar pengalaman pertama anak-anak dengan memiliki hewan peliharaan mereka sendiri dimulai dengan ikan mas hias dalam toples kaca.
2. Anak belajar keterampilan sosial
Anak-anak dapat belajar banyak dari memiliki hewan peliharaan, mereka tidak hanya akan belajar dari mengamati interaksi tetapi juga membantu dengan keterampilan sosialisasi mereka.
Seorang anak yang pemalu mungkin secara terbuka berbicara kepada keluarga dan anak-anak lain tentang kucing mereka.
Hal ini pada gilirannya meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan bahasa, dan bahkan mendorong mereka untuk berteman dengan anak-anak lain karena cinta yang sama kepada hewan.
3. Anak belajar empati
Secara emosional, anak-anak akan mengekspresikan diri kepada kucing kesayangan mereka yang duduk dan mendengarkan, beberapa bahkan mungkin didorong untuk membaca untuk kucing mereka meningkatkan cinta mereka untuk buku.
Anak-anak pasti akan belajar keterampilan empati dan mengasuh dengan menjaga kucing mereka untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Hewan Peliharaan yang Diizinkan
Dalam Islam, tidak ada yang salah dengan memelihara hewan peliharaan selama tidak ada kelalaian. Dua hewan teratas yang dipelihara sebagai hewan peliharaan di dunia adalah anjing dan kucing.
Namun, anjing diizinkan untuk dipelihara hanya dalam dua kategori. Satu sebagai anjing penjaga dan yang lainnya sebagai anjing pemburu. Jika disimpan karena alasan lain, imbalan (qirat) dikurangi.
Dia yang memelihara seekor anjing dengan alasan apa pun selain untuk menjaga hartanya (tanah) atau kawanan dombanya, perbuatan baiknya yang sama dengan dua Qirat akan dikurangkan setiap hari. (HR. Bukhari)
Dikatakan bahwa Ayah Bunda tidak boleh memelihara anjing di rumah karena para malaikat tidak memasuki rumah dengan seekor anjing di dalamnya.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata: “Malaikat tidak memasuki rumah di mana ada anjing atau gambar.”
Dengan demikian, dari dua hewan peliharaan paling populer di dunia, preferensi diberikan kepada kucing. Mereka bersih, ramah, tidak berbahaya dan tidak dianggap najis bahkan jika air liur mereka menyentuh Ayah Bunda.
Kucing merupakan hewan yang bersih dan terbebas dari najis. Ini tertuang pada hadis yang berbunyi: “Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).
Bahkan, ada sebuah riwayat yang memberitahu kita bahwa Abu Qatādah mengambil semangkuk air untuk wudhu dan memungkinkan seekor kucing untuk minum darinya dan kemudian dia masih melanjutkan dan menggunakan air. Dia menyatakan, bahwa kucing yang minum dari air tidak membuatnya najis.
Kucing tidak bisa membatalkan sholat terlepas dari apakah mereka berjalan di depan Ayah Bunda atau bahkan duduk di samping saat Ayah Bunda sedang shalat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata: “Kucing tidak membatalkan shalat, karena mereka adalah salah satu hal yang berguna di rumah.” (Hadits)
Seperti halnya semua hewan, Ayah Bunda tidak boleh memperlakukan hewan peliharaan dengan buruk, tetapi ada aturan khusus tentang perlakuan buruk terhadap kucing.
Itu dianggap sebagai dosa dan bukan hanya dosa, tetapi juga dosa serius.
Dari sahabat Nabi Muhammad, Ibnu Umar radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberinya makan, bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai. (HR. Bukhari).”
Saat ini, orang-orang sadar akan kekejaman terhadap hewan dan ada hukum internasional untuk menegakkan perlakuan yang benar terhadap semua hewan.
Tempat terbaik untuk mendapatkan kucing adalah dari tempat penampungan hewan atau dari seseorang yang kamu kenal yang memberikan kucing atau anak kucing.
Islam mengatakan tidak boleh ada uang yang terlibat saat membeli kucing, tidak membeli, menjual atau berdagang karena tidak diperbolehkan.
Kucing adalah sahabat yang baik bagi anak-anak. Buat kucing nyaman dengan anak yaitu membersamainya sejak pertemuan pertama awal.
Luangkan waktu untuk memiliki waktu bermain yang interaktif dan diawasi sehingga kucing dan anak dapat saling terbiasa.
Tentu, hal ini akan menguntungkan bagi orangtua yaitu dapat mengajari anak apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Akan tetapi, pada akhirnya, kebiasaan kesehatan, makanan, dan kotak kotoran kucing adalah tanggung jawab orang dewasa.
Merawat hewan peliharaan yang diizinkan bisa memberikan pelajaran hidup bertahun-tahun dan sangat berharga bagi anak dan keluarga.
Dan, semua hewan peliharaan dan hewan adalah bagian dari ciptaan Allah dan bagi yang merawatnya ada ganjaran untuk merawat mereka. [My/ind]