ChanelMuslim.com – Bentrokan pecah pada Senin 28 September kemarin setelah pasukan pendudukan Israel menyerang jamaah di dalam masjid Al-Aqsha. Insiden terjadi dalam upaya untuk memungkinkan pemukim Yahudi masuk ke situs ketiga paling suci dalam Islam itu, pada saat delapan hari festival Yahudi Sukkot dimulai Minggu malam.
“Ribuan Muslim harus pergi ke tempat suci dan tetap di dalamnya untuk melindunginya,” ujar anggota Palestina dari Knesset Israel Haneen Zoabi menulis di halaman Facebook-nya, Gulf News melaporkan.
Zoabi menyerukan pembaruan perjuangan nasional Palestina dalam batas-batas dari Al Haram Al Sharif dan Al-Quds (Yerusalem).
Pada hari Minggu lalu, pengunjuk rasa Palestina bersiap untuk membela masjid selama delapan hari festival Sukkot Yahudi dengan berencana untuk tidur di dalamnya.
“Sekelompok pemuda Palestina melemparkan batu dan kembang api ke arah polisi dan pasukan polisi perbatasan Israel,” kata polisi awal bentrokan pagi hari Minggu lalu.
Bentrokan baru meletus Senin pagi kemarin antara polisi Israel dan pemuda Palestina.
Saksi mata dilaporkan mengatakan polisi Israel memasuki kompleks masjid Al-Aqsha pada Senin pagi dan bentrok dengan jamaah yang membarikade diri di dalam masjid.
Polisi menembakkan granat kejut melalui jendela ke arag jamaah dan mendekati gerbang utama masjid menggunakan barikade logam untuk melindungi diri mereka sendiri, Al Jazeera melaporkan.
Gerakan Islam di Israel dan Komite Pemantau Arab, yang mewakili komunitas Arab di Israel, mendesak umat Islam untuk pergi ke kompleks Al-Aqsha untuk mempertahankannya.
“Al-Aqsha adalah tempat suci, tetapi juga merupakan simbol nasional untuk Palestina dan semua orang Arab,” ujar Sheikh Kamal Khabit, wakil kepala Gerakan Islam, kepada Agence France Presse (AFP).[af/onislam]