ChanelMuslim.com – Pada saat masuknya migran dan pengungsi terus berlanjut, kepala intelijen Jerman memperingatkan meningkatnya radikalisasi kelompok sayap kanan. Mereka melakukan demonstrasi xenofobia dan bentrokan di negara Eropa tersebut.
“Apa yang kita lihat sehubungan dengan krisis pengungsi adalah mobilisasi di jalananan oleh kelompok ekstrimis sayap kanan, tetapi juga dari beberapa ekstrimis sayap kiri yang menentang mereka,” kata kepala intelijen Domestik Hans-Georg Maassen kepada radio publik Deutschlandfunk dan dikutip Agence France Presse pada hari Minggu, 27 September lalu.
Menurut kepala intelijen, negara telah menyaksikan radikalisasi dan “kesediaan yang lebih besar untuk menggunakan aksi kekerasan oleh semua kelompok-kelompok ekstremis selama beberapa tahun terakhir.
Pada saat Jerman kemungkinan akan menerima hingga satu juta migran pada tahun 2015, beberapa kota timur telah bergulat dengan aksi protes terhadap kamp pengungsi dan bentrokan dengan polisi.
Sekitar 22 serangan pembakaran telah menargetkan tempat penampungan pengungsi sejak awal tahun ini, ungkap kepala intelijen Maassen.
Pada akhir pekan, beberapa aksi protes anti-pengungsi dan anti-Islam digelar di banyak negara timur seperti Saxony, Mecklenburg-Vorpommern dan Leipzig.
Aksi protes kelompok sayap kanan itu memaksa polisi dan tentara untuk menjaga bus yang membawa 100 pengungsi ke tempat penampungan di kota timur Niederau.
Kota-kota di barat juga telah menyaksikan aksi protes anti-imigran, di mana orang-orang tak dikenal di Bremen berusaha membakar tenda yang seharusnya menjadi rumah bagi para pengungsi di bulan Oktober mendatang.[af/onislam]