ChanelMuslim.com – Lockdown, Kita Ngapain Dong?, oleh: Isti Prihandini (Ibu rumah tangga, pernah tinggal di Pakistan)
“Lockdown? Libur 14 hari? Nggak kemana-mana? Bosen dong Mi…”
“Yaelah Naaak… kamu kayak nggak pernah mengalami lockdown aja. Kita kan sering di Lahore.”
Sebenarnya bukan pertama kali anak-anak saya harus berdiam di rumah dalam jangka waktu lama. Saat kami tinggal di Lahore, Pakistan, selama empat setengah tahun, kami sering mengalami lockdown. Memang istilahnya bukan lockdown saat itu.
Baca Juga: Sydney akan Longgarkan Pembatasan Lockdown COVID-19
Lockdown, Kita Ngapain Dong?
Misal saat ada tragedi serangan di sebuah sekolah di Peshawar, maka pemerintah Pakistan menutup seluruh sekolah dalam jangka waktu beberapa hari. Teroris mengincar sekolah-sekolah.
Saat ada tragedi bom di sebuah taman kota, maka Kedutaaan Besar Indonesia mengumpulkan seluruh warga negara Indonesia di Lahore dan mewanti-wanti agar “jangan kemana-mana” sampai kondisi membaik.
Kami juga sering me-lockdown diri selama beberapa hari pada saat perayaan Assyura kaum Syiah dan momen-momen rawan bom meledak lainnya.
Selain alasan itu, pada saat libur musim panas tiga bulan pun, mau tak mau kami me-lockdown diri karena cuaca di siang hari mencapai 47 derajat celcius dan tengah malam 33 derajat celcius. Bayangkan, libur sekolah tiga bulan!
Untuk kasus Virus Corona, menurut saya lebih mengerikan dibandingkan bom-bom dan serangan tembakan di Pakistan. Corona levelnya dunia. Tak tampak, tapi dampaknya sangat nyata. Meski saya menyesalkan respon pemerintah yang agak lambat, tapi saya berharap semoga masyarakat Indonesia cepat merespon imbauan lockdown dengan benar.
Terutama yang punya anak-anak, yuk bahasakan “Lockdown” dengan kata-kata yang mudah dipahami. Intinya liburan di rumah agar tetap sehat.
Tugas kita para orangtua agar 14 hari tidak membosankan. Buat anak-anak tipe kutu buku, baca buku sambil senderan di bantal empuk sudah terasa “surga banget”. Buat anak yang suka masak-masak, mungkin bisa coba-coba resep baru. Menengok-nengok boks mainan lama pun bisa mengasyikkan.
Kalau mau, bisa penuh agenda liburan 14 hari. Menyelesaikan tugas-tugas sekolah, menghafal Alquran, olahraga, beres-beres rumah, latihan sholat ontime, menonton film yang bermanfaat, membuat kerajinan, persiapan menghias rumah dan membuat target-target Ramadhan, dan masih banyak lagi.
Yuk bersama-sama jaga kesehatan. Tidak liburan ke puncak, tidak ke mall, tidak pulang kampung. Percuma ya, libur sekolah malah jalan-jalan ke keramaian. Kemungkinan kena virusnya lebih besar.
Lebih baik di sini….rumah kita sendiri.[ind]