• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 7 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Langkah Ini Penting Agar Corona Tidak Merusak Jiwa Kita

Maret 25, 2020
in Editorial
72
SHARES
552
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

ChanelMuslim.com- Wabah corona nyaris kian tak terbendung memunculkan kecemasan, ketakutan, dan keputusasaan warga dunia, termasuk Indonesia. Bukan hanya fisik yang bisa diserang wabah corona. Jiwa kita pun bisa terbawa arus horor corona.

Langkah berikut ini mungkin tidak ada salahnya dipahami dan dilakukan. Yaitu, bagaimana wabah ini hanya sebatas problem kesehatan, bukan menjalar sebagai masalah sosial, ekonomi, politik, dan mungkin agama.

Pertama, sikapi perkembangan atau arus informasi tentang corona secara bijak, tenang, dan dewasa. Jangan disikapi seperti bola salju yang menggelinding cepat, menggulung semua hal yang dilewati.

Terutama, arus informasi yang membanjiri media sosial kita. Dalam kasus ini, kita seperti diuji untuk teliti. Pintar-pintarlah untuk mengklasifikasi informasi yang masuk dalam kelompok yang bisa dipilah secara kasar.

Yaitu, informasi tidak benar. Informasi ini tidak memiliki sumber atau rujukan. Tujuan informasi ini hanya menyebarkan kekacauan, ketakutan, dan kecemasan di masyarakat.

Berikutnya, informasi yang benar tapi tidak valid. Faktanya memang ada, tapi konteksnya sama sekali tidak sesuai. Contoh, video tentang penumpang bis yang wafat dan ditangani oleh tim medis berpakaian lengkap.

Informasinya memang benar, tapi si jenazah wafat bukan karena wabah corona. Tapi karena penyakit lain. Setelah diselidiki, almarhum meninggal karena sakit maag kronis. Sayangnya, hasil penyelidikan ini tidak diviralkan seperti viralnya video di awal.

Begitu pun tentang seorang penumpang KRL yang tiba-tiba terhuyung ke kursi penumpang. Seolah, ada penumpang KRL yang terserag corona dan kemudian mati di gerbong KRL. Ternyata, setelah dikonfirmasi ke pihak KRL, penumpang ini terhuyung karena sakit maag. Setelah mendapat perawatan sebentar, penumpang ini pun melanjutkan perjalanannya.

Ada lagi informasi yang benar dan valid. Tapi, dikeluarkan secara bombastis. Orang seperti tersihir dalam arus serba menakutkan tentang corona. Padahal, tidak semua informasi benar dan valid bisa disebarkan asal saja. Harus mencermati keadaan pembaca.

Kedua, usahakan untuk tidak cemas. Ada perbedaan mendasar antara cemas dan waspada. Kalau waspada dilakukan secara terukur: kenapa harus berjarak, kenapa harus tetap di rumah, kenapa harus mengenakan masker, dan seterusnya.

Sementara cemas, tidak punya ukuran yang jelas. Contoh, kalau saya beli beras, apakah beras itu bebas virus corona. Kalau saya beli sayur mayur, apakah sudah terjamin di sayuran itu tidak ada virus corona. Kalau saya punya uang kertas, apakah uangnya tidak tertempel virus. Kalau ada tetangga komplek yang positif corona, apakah udara di sekitar komplek banyak coronanya. Dan seterusnya.

Hal tersebut adalah di antara contoh kecemasan yang terus terakumulasi menjadi serba ketidakpastian. Dan semuanya, serba tidak terukur dengan jelas. Repot sekali memastikan beras, sayuran, duit, memang benar-benar bersih dari virus. Jangan-jangan, kita menjadi curiga kalau isteri, atau suami, anak-anak, sudah terinfeksi virus corona.

Dalam bahasa agama disebut dengan hamun. Rasulullah saw. mengajarkan kita untuk berdoa, Allahumma inni a’uzubika minal hammi wal hazni. Ya Allah, lindungi aku dari hamun dan haznun. Hamun diterjemahkan sebagai kecemasan, dan haznun sebagai kesedihan.

Definisinya sederhana, hamun adalah ketidaknyaman hati terhadap sesuatu yang belum terjadi. Dan haznun adalah ketidaknyaman hati terhadap sesuatu yang sudah terjadi. Padahal, semua yang akan dan sudah terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah swt., jauh sebelum kita diciptakan.

Jadi, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, dan jangan membayangkan sesuatu yang tidak mungkin kita lakukan. Pada posisi ini, kita tingkatkan tawakal kepada Allah.

Ketiga, jagalah prasangka baik terhadap Allah dan orang-orang di sekitar kita. Allah swt. menurunkan wabah ini sebagai ujian dan juga teguran. Semua itu demi agar kita kembali, dekat, dan taat kepada Allah. Bukan sebaliknya, menjadi kian membangkang.

Berprasangka baik juga kepada orang di sekitar kita. Silakan lakukan social distancing atau membatasi ruang sosial kita. Seperti, tidak melakukan pertemuan jumlah banyak orang, mengurangi komunikasi langsung, dan seterusnya.

Namun, hanya jarak fisik saja yang perlu dibatasi. Tapi, hubungan baik, saling hormat dan sayang, tidak akan pernah berjarak. Dan hal ini hanya sementara, bukan untuk selamanya atau menjadi karakter baru kita. (Mh)

 

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

BAZNAS Bangun Ruang Isolasi Observasi untuk Suspect Covid-19

Next Post

Aleg PKS Bagikan Paket Penanggulangan Persebaran Virus Corona

Next Post

Aleg PKS Bagikan Paket Penanggulangan Persebaran Virus Corona

Lawan Rasa Bosan Buah Hati dengan Es Krim Alpukat, Dijamin Mudah dan Menyenangkan

Israel Laporkan Kematian Ketiga Akibat Virus Corona

  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    431 shares
    Share 172 Tweet 108
  • Zohran Mamdani, Sejarah Baru sejak Empat Ratus Tahun New York

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Film Elemental Dikritik, Kontennya Tidak Cocok untuk Anak-anak

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    726 shares
    Share 290 Tweet 182
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1545 shares
    Share 618 Tweet 386
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3175 shares
    Share 1270 Tweet 794
  • Tutorial Pashmina Simpel Bahan Jersey

    169 shares
    Share 68 Tweet 42
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7586 shares
    Share 3034 Tweet 1897
  • Rayakan Anniversary Pernikahan Pertama, Ria Ricis Beri Tips untuk Para Suami Lancar Rezeki

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Ilmuwan-ilmuwan Hebat Era Utsmani

    707 shares
    Share 283 Tweet 177
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga