ChanelMuslim.com – Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek juga dialami oleh Neno Warisman. Bunda Neno yang tinggal di Ulujami, Pesanggrahan menuturkan mengenai rumahnya yang terkena banjir pada Rabu (1/1) lalu.
Rumah itu dibangun pada 33 tahun lalu saat orang tua Neno masih hidup.
“Di rumah yang 33 tahun lalu saya bangun saat orang tua masih ada, baru saja saya lakukan renovasi menyeluruh dan sedang membangun musholla kecil,” kata Neno.
Sudah 5 tahun, Neno tidak pernah merasakan banjir lagi. Ia pun merenovasi rumah dan menghias taman dengan berbagai bunga.
“Sejak 5 tahun tidak pernah banjir. Itu sebabnya saya renovasi dan saya tanam-tanami dengan berbagai bunga dan pohon yang menambah keasrian dan harmonis dengan gebyok-gebyok ukiran yang sudah berumur ratusan tahun,” ujarnya.
Hujan deras yang tanpa henti sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1/2020) membuat air mulai merambah ke halaman rumah Neno. Pada pukul 5.30 pagi, air mulai masuk rumah dan Neno segera membereskan barang-barang di lantai 1.
Neno beserta anak-anak dan keluarga besarnya yang sedang menginap segera keluar dari rumah.
“Air masih bisa dibendung oleh pagar yang baru saja saya beton kembali sekitar sebulanan lalu itu,” tambahnya.
Namun, beton itu tak kuasa menahan derasnya air, dan jebol.
“Seseorang berlari dari hujan dan dengan takut mengatakan, ‘Pagar beton jebol!’ dan air menerjang kaca-kaca gebyok yang selama 33 tahun ini tangguh,” ucap Neno.
Neno sempat bercerita mengenai tanggul di Kali Pesanggrahan yang letaknya berdekatan dari rumahnya.
“Tanggul yang sempat dibuat Ahok dulu tapi ditinggalkan. Sempat saya sampaikan ke Gubernur sekarang, di hari pernikahan putri saya September lalu , ‘Mas Anis, tanggul panjang Kali Pesanggrahan dari arah pemakaman Tanah Kusir sudah tinggal 1 km lagi selesai. Kalau diteruskan dapat menolong banjir di wilayah sepanjang kali.’ Tapi belum sempat saya sampaikan data-data tanggul yang mangkrak ini kepada beliau. Dan sekarang terjadi air melampaui tanggul,” katanya.
Rumah besar dengan tamannya penuh bunga sangat indah itu sekarang sudah tenggelam.
“Sekitar pukul 11 saya mendapatkan foto dan video dari TKP, rumah cantik di Ulujami itu tetap tegar berdiri di sana dengan kain terpal biru seperti mengucapkan selamat tinggal pada saya,” tambahnya.
Neno sempat kesal ketika genteng di rumahnya ditutupi terpal biru oleh para ahli bangunan.
“Saya sempat agak kesal ketika para ahli bangunan yang sedang menurunkan genting, menggantikan dengan terpal warna biru yang dalam pandangan mata saya kemarin, membuat cantik rumah itu terganggu. Tapi karena sedang diganti gentingnya, saya mengalah,” katanya.
Rupanya, warna terpal buru itu menjadi penanda saat fotonya diambil. Seolah ada yang ingin disampaikan sebelum akhirnya kini tenggelam.[ind].