ChanelMuslim.com – Fulanah sudah menikah lebih dari setahun. Sejak awal hubungan perkawinannya, mereka memiliki masalah. Saat bertunangan, mereka bisa saling memahami dengan cukup baik dan tidak ada pertengkaran. Suaminya adalah seorang mualaf. Sebelum berislam, dia punya banyak pacar, tapi kemudian dia masuk Islam dan hanya satu tahun setelah pertobatannya, mereka menikah. Mereka menikah secara Islam.
Tetapi 2 minggu setelah pernikahan sipil, fulanah mengetahui bahwa suami berselingkuh dengan seorang pelacur. Suaminya berjanji jika dia tidak ingin melangkah lebih jauh. Fulanah ingin meninggalkannya, tetapi ibu suaminya banyak membantu untu menyelamatkan pernikahan dan dia berjanji tidak akan melakukannya lagi dan bertobat dari dosanya. Bulan berikutnya, Fulanah harus meninggalkan rumahnya selama 4 hari, dan ketika kembali, dia menemukan history internetnya penuh dengan video porno dan iklan untuk layanan seks. Fulanah benar-benar marah. Dia mengatakan dia harus melakukannya agar tidak kembali berselingkuh. Setelah satu tahun, Fulanah merasa sulit untuk hidup bersamanya dan kebiasaannya.
Pernikahan mereka kemudian dipenuhi dengan perselingkuhan dan pertengkaran setiap 3 hari. Suaminya bahkan pernah menendang Fulanah. Kecemburuan, tuduhan, dan kecurigaannya membuat Fulanah tidak tahan. Fulanah sudah istikhara berkali-kali, tetapi tidak ada yang berubah.
Fulanah merasa bingung, haruskah dia menceraikannya dan mencari seseorang yang lebih religius dan lebih setia? Atau haruskah dia tetap tinggal bersama suaminya berusaha memperbaikinya dan membantunya untuk belajar dan menjalankan agama?
Konselor Hwaa Irfan dari Aboutislam.net memberikan saran tentang apa yang dialami oleh Fulanah. Berikut saran-saran yang diberikan untuk Fulanah:
Sepertinya Anda telah menjalani kehidupan perkawinan yang sulit. Saya ikut prihatin membaca bahwa Anda begitu tertekan dan kewalahan dengan semua ini.
Dari pertanyaan Anda, saya mengerti bahwa Anda saat ini hidup terpisah dari suami Anda. Mengingat informasi yang Anda berikan, seperti beberapa kekerasan fisik dan emosional, saya yakin Anda telah membuat pilihan yang tepat untuk hidup secara terpisah untuk saat ini. Faktor terpenting di sini adalah keamanan Anda; Anda harus melakukan apa yang Anda butuhkan agar aman. Saya tahu ini mungkin sangat sulit bagi Anda, tetapi mudah-mudahan, pada saat Anda selesai membaca jawaban saya, Anda akan memiliki beberapa gagasan tentang arah apa yang ingin Anda ambil.
Anda menyebutkan bahwa suami Anda berselingkuh tak lama setelah Anda menikah secara Islami. Kemudian dia terus terlibat dalam menonton film porno dan beriklan untuk layanan seks di internet. Dia awalnya bertobat dari kesalahannya tetapi akhirnya melakukannya lagi.
Dengan informasi terbatas yang disediakan dalam pertanyaan ini, saya tidak dapat membuat diagnosis atau pernyataan yang dikonfirmasi. Apa yang bisa saya katakan adalah apa yang mungkin terjadi. Saya yakin Anda pernah mendengar tentang kecanduan. Ada beberapa jenis kecanduan, seperti alkohol, narkoba, perjudian, dan lainnya.
Jenis kecanduan lainnya adalah kecanduan seks; orang yang memiliki dorongan tak terkendali dan pola perilaku hiperseksual yang berulang yang meliputi masturbasi kompulsif, aktivitas seksual kompulsif, dan lainnya. Ini bisa terjadi karena sejumlah alasan berbeda. Penyebabnya adalah sesuatu yang harus kita perhatikan secara mendalam karena tidak jelas. Ini bisa jadi merupakan gejala dari kondisi psikologis lain yang mendasarinya, atau bisa juga karena tekanan lain. Mungkin juga karena keinginan dan fantasi pribadinya sendiri bahwa dia yakin dia tidak akan bisa memuaskan di rumah.
Sekarang pertanyaannya adalah apa yang harus dilakukan selanjutnya? Anda perlu bertanya pada diri sendiri apakah pernikahan ini layak diperjuangkan. Jika Anda percaya bahwa ada kemungkinan keadaan akan lebih baik di antara Anda berdua, maka saya sangat menyarankan mencari konseling pernikahan. Carilah konsuling pernikahan yang islami.
Konseling pernikahan islami akan membantu Anda berdua berbicara tentang bagaimana situasi saat ini memengaruhi Anda berdua. Ini adalah cara yang aman untuk menyuarakan kebutuhan dan perasaan Anda. Jika bahkan setelah beberapa bulan konseling perkawinan, Anda tidak melihat perubahan apa pun yang menjanjikan untuk masa depan yang lebih cerah, Anda perlu membuat keputusan akhir. Mungkin, ini akan mengakhiri pernikahan Anda dan Anda harus memulai kehidupan baru dan pencarian baru untuk pasangan yang lebih kompatibel. Konseling perkawinan akan membantu Anda membuat keputusan yang masuk akal dan logis dari pikiran, bukan hanya hati tentang bagaimana mengatasi situasi ini.
Di akhir konseling pernikahan, Anda akan memutuskan untuk mengakhiri pernikahan demi kebahagiaan Anda dan suami atau bertahan dalam pernikahan demi kebahagiaan Anda dan suami. Ingatlah bahwa saya menyebutkan dalam kedua kalimat "kebahagiaan Anda dan suami". Pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan satu orang; Anda berdua harus senang berada di dalamnya, jika tidak, sesuatu perlu diperbaiki.
Anda perlu bertanya pada diri sendiri apa hal terpenting bagi Anda dalam pernikahan. Jika Anda tidak mendapatkannya dari pernikahan Anda saat ini, Anda perlu mendiskusikannya dengan suami dan penasihat Anda. Ibu mertua Anda sangat baik dan berusaha membantu menyelamatkan pernikahan; Namun, sebagai orang tua, dia melakukan pekerjaannya, tetapi Anda dan suami menjalani kehidupan ini setiap hari.
Pemahaman saya tentang Istikhara adalah begitu Anda melakukan shalat, kehidupan atau lebih tepatnya Allah swt akan membawa Anda ke arah tertentu secara otomatis. Anda menemukan diri Anda merasakan cara tertentu dan membuat pilihan tertentu. Sebagai contoh, pesan Anda kepada kami mungkin salah satu petunjuk dari Allah swt yang membimbing Anda, sebagai bagian dari Istikhara Anda.
Saya harap tanggapan ini bermanfaat dalam membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk hidup Anda. Wallahu’alam bishowwab. [Maya/Aboutislam.net]