ChanelMuslim.com – Lea merasa sangat sedih akhir-akhir ini karena perubahan perilaku suaminya ketika sedang berada di tengah-tengah keluarga Lea. Lea berharap suaminya memperlakukan dirinya dengan baik dan memanjakannya saat di depan keluarga Lea. Namun suaminya merasa malu untuk melakukannya. “Saya telah mendengar Nabi terlalu terbiasa mengungkapkan cintanya secara terbuka kepada istri-istrinya dan tidak ragu-ragu di depan orang lain dan memberi hormat kepada mereka di depan semua orang,” ujar Lea
Berbeda dengan keinginan Lea, suaminya mengatakan bermesraan di depan orang banyak terlihat tidak baik. Lea merasa sebagai istri, dirinya mempunyai hak untuk diperlakukan dengan baik di depan keluarganya. Dia akan merasa dan keluarganya juga akan senang melihat bagaimana suaminya memperlakukan dirinya. Sayangnya suaminya selalu menjadi canggung di depan orang lain.
Lea bersikukuh untuk diperlakukan dengan hormat dan dimanjakan sepanjang waktu. Padahal Jika kita telaah lebih dalam, saat kita terlalu memedulikan pandangan orang lain tentang hubungan pernikahan kita dan memaksa pasangan untuk menunjukkan perhatiannya kepada kita di hadapan orang lain, bisa jadi itu bukanlah cinta yang sesungguhnya.
Menunjukkan Kasih Sayang di depan Orang Lain
Dalam Islam, menunjukkan kasih sayang kepada pasangan itu benar-benar tidak salah dan dilarang, bahkan jika kita menunjukkannya di hadapan orang lain. Tentu saja kita tetap menjaga perilaku Islami kita di hadapan umum. Kita tidak akan berciuman dengan penuh semangat di depan orang lain atau menyentuh pasangan kami dengan cara yang intim. Namun, gerakan kasih sayang seperti berpegangan tangan atau ciuman ringan adalah cerita yang berbeda. Islam tidak pernah melarang hal-hal seperti itu.
Lain Orang lain Budaya!
Penting bagi kita untuk memperhatikan budaya. Namun harus diingat bahwa Islam sangat toleran dengan budaya setempat asalkan tidak bertentangan dengan syariat.
Jika tidak lazim atau tidak dapat diterima dalam budaya kita tentang suami yang menampakkan kasih sayangnya kepada kita di depan orang lain, maka sebaiknya kita menghormati itu. Suami mungkin merasa tidak nyaman, atau dia mungkin sadar jika hal itu akan membuat orang lain tidak nyaman.
Ketika kita sedang berduaan saja, tidak masalah jika suami merangkul atau mencium istrinya. Namun apa jadinya jika hal itu terjadi di hadapan keluarga besar yang masih memegang adat ketimuran. Tentu saja akan membuat mereka gelisan dan merasa tidak nyaman. Jadi untuk menghormati budaya itu, kita harus bisa menempatkan diri.
Menghormati vs Memperlakukan dengan Baik vs Memanjakan
Prilaku suami berbeda sesuai dengan lingkungan dimana kita berada. Mari kita bedakan masing-masing dari prilakunya.
Pertama, menghormatil. Selalu, tidak peduli apa pun, tidak peduli siapa pun kita, suami kita harus memperlakukan kita dengan hormat. Dia akan selalu berharap kita juga memperlakukannya dengan hormat. Jika begitu dia harus melakukan hal yang sama. Suami dan istri yang baik dan saling menghormati satu sama lain adalah cara Islami dalam hubungan pernikahan. Jadi ini harus menggantikan norma budaya lainnya. Jika seorang suami berperilaku tidak sopan terhadap istrinya menjadi sebuah hal yang normal, praktik itu harus ditinggalkan, karena bertentangan dengan keyakinan kita dan teladan Nabi kita yang tercinta.
Selanjutnya, memperlakukan istri dengan baik. Ini sangat mirip dengan rasa hormat. Suami dan istri memperlakukan satu sama lain dengan baik adalah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat (dan cinta!) satu sama lain. Ini sangat layak, perilaku Islami dan juga harus diperhatikan setiap saat dan di depan semua orang misalnya dengan berkata lembut atau dengan memanggilnya dengan nama yang disenanginya.
Terakhir, memanjakan. Di sinilah kita berada di wilayah yang sedikit berbeda. Kata "memanjakan" berarti membangkitkan citra tampilan yang terang-terangan dan agak berlebihan seperti memijat kaki pasangan, membawakan cokelat, atau menggunakan bahasa romantis. Jika ini yang dimaksudkan, maka lebih baik dilakukan di waktu dan tempat yang privasi. Tanyakan kepada diri sendiri apa pentingnya bagi kita agar suami berperilaku seperti ini di depan orang lain?
Jika kita hanya memedulikan pandangan keluarga atau orang lain, maka sesungguhnya perilaku ini bukan benar-benar tentang cinta suami. Sebaliknya, ini tentang orang yang melihat pencitraan saja.
Apa yang bisa dilakukan?
Pertama-tama, buatlah daftar perilaku yang tidak ditunjukkan oleh suami seperti yang kita inginkan. Cobalah untuk mengategorikannya. Apakah mereka hanya menunjukkan kasih sayang? Apakah itu perilaku romantis? Apakah mereka menunjukkan rasa hormat? Untuk apa pun yang termasuk dalam kategori "romantis," saya sarankan Anda mencoba untuk merasa puas dengan hal-hal yang bersifat pribadi.
Jika ada perilaku lain yang Anda inginkan dari suami, cobalah untuk melakukan percakapan yang jujur. Jangan memintanya dengan cara yang konfrontatif. Apa pun yang terjadi, dia harus memperlakukan kita dengan baik dan hormat. Tetapi jika kita merasa suami sulit untuk menunjukkan kasih sayangnya, cobalah untuk melihat dari sisinya juga.
Juga, jangan lupa bahwa jika kita ingin mendapat perlakuan tertentu dari suami, kita sendiri bisa memulainya. Misalnya, alih-alih menunggunya meraih dan memegang tangan kita, mulailah lebih dulu meraih dan menggenggam tangannya. [Maya]