SEORANG anak memiliki sifat yang melambangkan diri mereka. kekanak-kanakan, keras kepala, ingin mencoba semua hal. dan sifat anak-anak lainnya.
Terkadang orangtua dibuat kewalahan oleh masalah anak yang keras kepala. Dalam hal ini, orangtua harus memiliki cara yang tepat untuk menghadapi masalah ini.
Mengasuh anak yang keras kepala bukanlah tugas yang mudah. Setiap hal kecil dapat berubah menjadi perjuangan setiap hari jika kita tidak menemukan solusi dengan cepat.
Banyak informasi tentang cara mengendalikan perilaku anak yang keras kepala yang kita terima, tetapi setiap hari adalah tantangan baru.
Mendisiplinkan anak yang keras kepala mungkin bukan solusi terbaik, kita harus mencari solusi yang lebih efektif.
Baca juga : Anak Bukan Bawahan Orangtua, Biarkan Anak Menemukan Jati Dirinya Sendiri
Masalah Anak yang Keras Kepala
Rewel Saat Makan
Sebagian besar anak-anak bisa saja cerewet dan rewel saat makan. Anak yang keras kepala bisa jadi lebih rewel dan lebih cerewet.
Kita bisa menyiasati dengan menyajikan porsi kecil dari makanan yang berbeda untuk anak dan membiarkan mereka memilih apa yang ingin mereka makan lebih banyak.
Kita juga bisa mencoba berkreasi dengan makanan dengan bahan –bahan bergizi Selain itu, cobalah untuk melibatkan anak menyiapkan makan bersama seperti mengatur meja.
Memberi reward makanan penutup favorit jika anak menyelesaikan makanan juga dapat melancarkan acara makan bersama dengan lebih cepat.
Frustasi dengan Pekerjaan Rumah
Sebagai orangtua kita mempunyai tugas untuk mengetahui apakah anak-anak mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan rumah yang ditugaskan atau kewalahan dengan jumlah yang harus ditulis atau dipelajari.
Jika itu yang terjadi, kita dapat membantunya dengan membuat jadwal mencicil mengerjakan pekerjaan rumah.
Beristirahat sejenak di sela-sela mengerjakan PR mungkin membuat anak-anak bisa lebih cepat menyelesaikannya daripada dalam sekali duduk.
Pilihan lain adalah menggabungkannya dengan aktivitas lain. Misalnya, belajar mengeja dapat dilakukan saat kita menyirami taman bersama anak.
Adu Argumen saat Memilih Pakaian
Perselisihan yang paling popular antara anak dan orangtua adalah perselisihan saat memilih pakaian. Kita sering tidak setuju dengan cara anak memilih pakaian.
Salah satu cara untuk mengurangi perselisihan adalah dengan memilah pakaian anak di dalam lemarinya. Ganti bergilir setiap dua minggu pakaian anak-anak di dalam lemari.
Singkirkan pakaian yang sudah tidak layak pakai seperti yang sudah kekecilan atau rusak. Kapan saja anak ingin berganti pakaian, tata dua atau tiga pakaian yang berbeda dan minta mereka untuk memilih.
Dengan cara ini, mereka senang membuat keputusan, dan orangtua tidak harus sampai sakit kepala harus beradu argument dengan anak.
Perjuangan sebelum Tidur
Saat menjelang tidur, anak malah mulai berlarian dan mencoba memompa adrenalinnya, sehingga mereka sulit tidur dengan cepat.
Jadi, sekitar 30 menit sebelum lampu padam kita bisa membacakan cerita atau kisah-kisah untuk anak. Matikan televisi dan gadget di sekitar anak.
Jangan lupa untuk mengajak anak bercerita tentang harinya, kemudian bimbing anak untuk berdoa dan berdzikir sebelum tidur. [MRR]