BOLEHKAH memata-matai pasangan? Tidak jarang, kita suka sebal melihat pasangan lebih lengket dengan androidnya dari pada dengan kita.
Lebih sebal lagi ketika mendapati pasangan sedang asyik chating dengan seseorang di smartphone di malam hari saat kita sedang tidur dan dalam keadaan gelap gulita.
Makin sebal saat pasangan bilang, “Awas, jangan suka pegang-pegang handphoneku atau periksa whatsappku ya!”
Baca Juga: Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Pasangan
Bolehkah Memata-Matai Pasangan?
Semakin akrab dengan smartphone malah membuat pasangan menjadi curiga. Bisa jadi karena smartphone malah menjauhkan kita dari pasangan.
Seharusnya lebih sering berbicara dengan pasangan dan memperhatikan perasaannya, kita malah sibuk memuji foto orang lain di media sosial.
Perilaku bermedia sosial bisa membuat kita curiga pada pasangan. selalu ada rasa was-was di dalam hati, “jangan-jangan suamiku selingkuh.”
Lalu mulailah kita mencari alasan dan cara untuk memeriksa media sosialnya atau bahkan memeriksa pesan-pesan yang masuk via aplikasi obrolan online dan emailnya.
Pertanyaannya kemudian, apakah tidak apa-apa memata-matai pasangan baik di media sosial maupun di pesan pribadinya?
Beberapa dari kita mungkin mengatakan, ya itu dibenarkan, tetapi sebenarnya Islam tidak mengizinkan kita untuk saling memata-matai.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.
Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat:12)
Ketika kita sudah berada di titik hendak memeriksa akun media sosial dan pesan pribadi pasangan kita, segeralah berhenti dan beristighfar karena dengan memata-matainya kita sudah berhenti memercayai pasangan kita dan berhenti untuk saling berkomunikasi.
Pertimbangkan rasa malu saat kita menyadari pasangan kita tidak berbuat kesalahan dan tidak berselingkuh sama sekali. Yang terbaik adalah berbicara jujur dan terbuka tentang perasaan kita pada pasangan.
Jika benar-benar harus memiliki jaminan bahwa kita bisa saling percaya, kita bisa saling tahu kata sandi pasangan dan merasa tidak perlu menggunakannya. [Maya/Cms]