Chanelmuslim.com- Berdaya (Merdeka) melalui Program Pemberdayaan Dompet Dhuafa.
Ya, tepat di usianya ke 70 tahun kali ini, Indonesia telah menjadi negara yang bebas merdeka dari penjajahan dan hidup damai dalam kebhinekaan.
Namun, apakah cukup dengan seperti itu saja rakyat merasakan kemerdekaan? Bila terlihat, problematika pemerintah seperti masalah pemerataan pendidikan, ekonomi yang layak dan kesehatan gratis bagi masyarakat, nampaknya belum terealisasi sepenuhnya hingga kini. Sehingga, kemiskinan pun masih menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai.
Mengutip data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2013, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,07 juta orang (11, 37 persen). Tentu, angka statistik tersebut mengartikan bahwa kemiskinan belum mengalami penurunan.
Berbagai upaya untuk menanggulangi masalah kemiskinan telah diupayakan pemerintah melalui berbagai macam program baik berupa kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Namun, hal tersebut belum dapat memberikan dampak besar untuk menahan laju kemiskinan di negeri tercinta ini. Dengan demikian, ini menjadi tugas seluruh rakyat Indonesia dalam mengatasi problematika yang terjadi.
Sebagai salah satu lembaga kemanusiaan, Dompet Dhuafa yang telah 22 tahun dipercaya untuk mengelola zakat dari para muzakki turut andil dalam membantu pemerintah mengatasai permasalahan kemiskinan diberbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat dhuafa.
Dompet Dhuafa sebagai lembaga sosial terkemuka di Indonesia mengelola dana zakat salah satunya untuk pendidikan. Komitmen Dompet Dhuafa dalam bidang pendidikan adalah menciptakan kemandirian bagi penerima manfaat. Untuk siswa dan mahasiswa, kemandirian dilakukan melalui pemberian beasiswa yang hanya diberikan dalam jangka waktu tertentu dan tidak bisa diperpanjang. Artinya, jika siswa sudah lulus sekolah, beasiswa tidak bisa dilanjutkan untuk jenjang selanjutnya. Begitu pula mahasiswa.
Pada guru, Dompet Dhuafa membangun kemandirian dengan melakukan pendampingan selama dua tahun. Anak didik yang berkualitas tidak akan terwujud jika kekurangan tenaga pendidik berkualitas. Oleh karena itu Dompet Dhuafa memberikan pelatihan selama enam bulan untuk menjadi pendidik terbaik.
Dalam bidang ini, strategi pendidikan haru sesuai dengan visi Dompet Dhuafa yaitu memberdayakan masyarakat melalui program pendidikan. Untuk mencapainya ada tiga hal yang harus senantiasa dipegang yaitu menyantuni dhuafa, menjalin ukhuwah, dan menggugah etos kerja. Menyantuni dhuafa dilakukan dengan tidak menggunakan kata sifat yang merefleksikan kondisi mereka untuk dalam setiap program.
Contohnya SMART Ekselensia Indonesia (EI) Dompet Dhuafa. Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak kaum dhuafa terpilih untuk belajar di jenjang SMP dan SMA dalam kurun waktu lima tahun tanpa biaya. Nama sekolah yang tidak mengandung unsur dhuafa merupakan aplikasi untuk menyantuni dhuafa.
Saat ini siswa-siswa sekolah SMART EI datang dari 27 propinsi dengan jumlah penerima manfaat lebih dari tiga ribu orang sejak pertama kali didirikan pada 2004. Siswanya berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Untuk menggugah etos kerja Sri Nurhidayah, General Manager Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa, mengatakan bahwa tidak ada charity cuma-cuma. Penerima manfaat harus memberikan manfaat pada warga lain. Artinya penerima manfaat harus mempunyai pekerjaan sosial. Penerima manfaat dari Smart ekselensia, misalnya. Pendidikan yang didapat di sekolah mereka ajarkan kembali kepada anak-anak di sekitar sekolah melalui bimbingan belajar. Begitu juga dengan program pendidikan lain seperti Sekolah Guru Indonesia (SGI), Beastudi Indonesia (BI), Makmal Pendidikan, FIS Filial, dan Kampus Umar Usman.
Sisi keberhasilan, menurut Sri Nurhidayah, bisa dilihat dalam dua hal yaitu kuantitas dan kualitas. Alumni SMART EI misalnya, mereka berhasil kuliah di perguruan tinggi negeri. Begitu pula dengan penerima beasiswa etos. Seratus persen dari penerima beasiswa etos menyelesaikan studi S1 mereka. Menurut data yang didapat hingga Mei 2015 terdapat 55.247 penerima manfaat di program SGI, 107.702 penerima manfaat di program makmal pendidikan, penerima manfaat untuk Smart Ekselensia sebanyak 3.268, dan sebanyak 10.330 penerima manfaat untuk program Beastudi Indonesia.
Sedang dalam bidang kesehatan, Dompet Dhuafa pun berusaha memberikan program kesehatan yang selalu mempermudah akses masyarakat terutama kaum dhuafa dalam menikmati layanan kesehatan. Melalui unit jejaring klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), dan Rumah Sehat Terpadu (RST), Dompet Dhuafa memberikan kontribusi nyata dalam membantu persoalan kesehatan berkualitas yang terbaik.
Mendukung visi Indonesia Sehat 2015, Dompet Dhuafa sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia mencanangkan lima program unggulan, di antaranya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Jaring Kesehatan Ibu dan Anak, Anak Indonesia Sehat, Siaga Bencana, dan Kebun Sehat Keluarga.
Kelima program unggulan itu memiliki beberapa tujuan utama yang mengarahkan masyarakat dhuafa agar selalu menerapkan paradigm hidup sehat dalam kehidupannya sehari-hari guna mewujudkan derajat masyarakat yang optimal. Tak hanya itu, guna memberdayakan masyarakat masyarakat yang peduli akan kesehatan, Dompet Dhuafa juga membentuk mitra di tingkat daerah.
Saat ini penerima manfaat divisi kesehatan Dompet Dhuafa berjumlah 941.061 orang. Tak hanya itu, divisi kesehatan Dompet Dhuafa memiliki 13 gerai sehat , 59 pos sehat, dan 1 rumah sakit bebas biaya.
Begitu pun dalam bidang ekonomi, melalui salah satu jejaring ekonominya yakni Social Trust Fund (STF), Dompet Dhuafa ber peran sebagai banknya orang miskin. Transaksi dominan yang dikembangkan adalah berbasis akad dana kebajikan (Qardhul Hasan), yakni meminjam dengan pengembalian tanpa tambahan bunga maupun bagi hasil. Hingga pertengahan 2014 ini, jumlah penerima manfaatnya mencapai 553 jiwa.
Semoga momentum hari kemerdekaan ini dapat menjadi awal spirit kita dalam melakukan aksi nyata, dalam mengatasi problematika sosial yang mendera bangsa ini. Agar masyarakat tidak hanya merdeka secara ungkapan saja, tetapi kemerdekaan yang seutuhnya, nyata dan berdaya. (dompetdhuafa)