NAMA lengkapnya Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan Al-Umawi Al-Qurasyi, biasa dipanggil Abu Hasyim dan digelari Hakim Quraisy (filsuf Quraisy). Ia adalah filsuf pertama dalam Islam.
Ia adalah penerjemah pertama dalam Islam. Ia pernah menyuruh beberapa orang Yahudi untuk menerjemahkan buku-buku Kimia dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab.
Ia adalah gurunya Jabir bin Hayyan. Ia adalah sosok yang mulia, memiliki kemauan keras, dan cinta ilmu.
Baca Juga: Al Farabi Filsuf Muslim yang Melahirkan Karya Prinsip Dasar Musik
Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam
Ia pernah mengutus seorang delegasi untuk menemui pendeta Moorianes, dekat Bait Al-Maqdis, dalam rangka untuk mengajarinya tentang ilmu kimia.
Si pendeta adalah seorang pakar kimia. Mereka berdua memiliki sebuah karya tulis yang berjudul “Nasy’ah Al-Kimia (Perkembangan Ilmu Kimia).”
Tentang Khalid, Adz-Dzahabi pernah berkata, “Ia termasuk seorang ulama yang taat menjalankan ibadah dan intelek.”
Ibnu Nadim pernah berkata, “Khalid bin Yazid adaah sosok yang mulia, punya kemauan keras, dan cinta ilmu pengetahuan.”
Suatu hari, ia pernah ditanya, “Apakah sesuatu yang paling dekat?”
“Ajal”, jawabnya.
Lalu ia ditanya lagi, “Apakah sesuatu yang paling jauh?”
“Cita-cita”, jawabnya.
Kemudian ia ditanya lagi, “Apakah sesuatu yang paling diharapkan?”
“Amal”, jawabnya.
Ia pernah berkata, “Jika ada orang yang terbelenggu, tertipu, dan kagum terhadap pendapatnya sendiri, maka sempurnalah kerugiannya.”
Ia termasuk ulama yang banyak menelorkan karya tulis. Di antaranya Ru’us Al-Hikmah, Diwan An-Nujum, dan lain sebagainya.
Di mesir terdapat kabilah yang dinamakan dengan Bani Khalid yang dinisbatkan pada namanya.
Ia meriwayatkan hadis dari ayahnya, Yazid, dan dari Dihyah.
Di antara perawi yang meriwayatkan hadis darinya adalah Raja’bin Huiwah, Az-Zubri, Ali bin Rabbah, dan lainnya.
Ia meninggal di Damaskus tahun 90 H.
(Sumber:Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Pustaka Al-Kautsar) [Ai]