HATI-HATI dengan dusta karena itu merupakan contoh perilaku munafik di akhir zaman. Dra. Hj. Herlini Amran Hal itu diungkapkan Ustazah Herlini pada 2019 lalu dalam kajian Fiqih Muslimah di Masjid Al Falah, Pondok Aren, Tangerang.
Baca Juga: Ubun-Ubun yang Berdusta
Hati-Hati dengan Dusta, Perilaku Munafik di Akhir Zaman
Ustazah Herlini menyampaikan bahwa dusta itu adalah dosa besar, tetapi selalu dianggap biasa.
Oleh sebab itu, kita harus lebih berhati-hati dalam berbicara, walaupun yang kita bicarakan adalah hal yang sepele.
Ustazah juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dusta atau bohong itu adalah memberitakan sesuatu tidak sesuai fakta kenyataannya, baik dengan ucapan, lisan, maupun isyarat, dan semua yang dilakukan apabila bertentangan dengan fakta, itu namanya dusta.
Dusta termasuk ke dalam perilaku orang-orang munafik dan perilaku yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya. Seperti yang Rasulullah sebutkan dalam hadits sohih “Tidaklah ada akhlak yang dibenci oleh Rasulullah daripada dusta.”
Biasanya kalau udah sudah pernah berbohong itu akan melahirkan bohong-bohong berikutnya, dan dusta itu perbuatan yang terlarang dan haram.
Ibnu Hajar menukil perkataan Ibnu Baththal ra. ”Apabila seseorang mengulang-ulang kedustaannya hingga berhak mendapat julukan berat sebagai kadzdzab (pendusta), maka ia tidak lagi mendapat predikat sebagai Mukmin yang sempurna bahkan termasuk berpredikat sebagai orang yang bersifat Munafik.”
Dusta itu menjauhkan keimanan karena tidak mungkin orang yang beriman itu suka berdusta atau berbohong.
Walaupun sholatnya rajin, membaca Al-Qur`annya satu hari satu juz, puasanya daud, tapi kalau bicara suka dusta, maka predikat iman itu tidak ia miliki.
Ustazah Herlini mengatakan iman adalah jujur dalam perbuatan, ucapan, dan hati.
Karena yang namanya iman itu adalah jujur setiap perkataan yang dia ucapkan, hatinya juga membenarkan dengan kejujuran, perilakunya juga memberikan contoh.
Lebih lanjut, Ustazah Herlini menegaskan bahwa Islam itu disebabkan oleh orang yang jujur karena jujur merupakan sifatnya orang beriman.
Iman itu sendiri artinya adalah yakin, dan iman itu tidak hanya yakin dari sisi hati tapi juga dari sisi ucapan dan perbuatan, itu yang dinamakan orang beriman. [ind/Syifa/Cms]