ChanelMuslim.com – Walau dalam kondisi kurang sempurna, Sugiyat terus menjadi sosok yang gemar mempelajari hal baru. Bukan hanya kemampuan fotografi yang ia bisa. Sugiyat juga suka dengan kerajinan, teknik, bahkan ia dapat mengerjakan pengelasan. Hingga saat ini, ia belajar reparasi handphone.
Ketika ditanya mengenai berbagi, Sugiyat tak banyak berkomentar. Bagi dirinya tidak banyak yang ia berikan kepada orang lain dengan kondisinya sekarang. Namun, Sugiyat bukanlah orang yang mudah berputus asa. Sekalipun dalam hal berbuat kebaikan. Apa yang tersisa dari hidupnya, sebisa mungkin Sugiyat bagikan kepada orang lain.
Suatu hari, Sugiyat ingin memiliki motor beroda tiga yang didesain khusus untuk disabilitas seperti dirinya. Namun, ia kaget ketika ingin memodifikasi motornya. Setidaknya dibutuhkan uang Rp. 7 juta rupiah untuk memodifikasi motor menjadi roda tiga. Sugiyat pun berinisiasi untuk membuat motor roda tiganya sendiri, dan berhasil. Bermodal kemampuan mengelas, Sugiyat memodifikasi motor roda dua menjadi lebih bersahabat dengan disabilitas.
“Pas itu saya mau modifikasi motor, mahal sekali ternyata biayanya. Saya pikir bukan hanya saya yang bernasib seperti ini. Tapi teman-teman yang lain juga merasakan,” jelas Sugiyat kepada Dompet Dhuafa.
Dengan eksperimenya yang berhasil, Sugiyat sering diminta tolong untuk membuatkan motor roda tiga bagi disabilitas lain. Sugiyat pun dengan senang hati membuatkannya, tentu dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Dengan begitu, ia mengaku bisa lebih bersyukur dengan membagi keahliannya untuk membantu orang-orang berkebutuhan khusus.
“Banyak yang minta dibuatkan. Mereka senang sekali, karena harga modifikasi di saya jauh lebih murah. Walau berkebutuhan khusus, ternyata masih ada yang bisa saya bagikan kepada orang lain,” tambah Sugiyat.
Dengan bergabungnya di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Sugiyat ingin menunjukan kepada disabilitas lainnya, bahwa tidak ada kata menyerah. Ia berharap dengan hasratnya mencari ilmu baru dan semangatnya untuk terus berbagi, dapat menular ke disabilitas lain. Seperti dirinya yang dulu termotivasi karena melihat semangat salah seorang disabilitas di TV. Harapan lainnya, ia dapat menginspirasi hal yang sama kepada orang lain.
“Dengan saya ikut di Institut Kemandirian ini, dapat menunjukan semangat saya ke orang lain. Dulu kan saya jadi semangat karena liat ada yang seperti saya di TV. Semoga saya juga bisa menularkan semangat juga,” harap Sugiyat.
Semoga menginspirasi. [jwt]