ChanelMuslim.com – Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Muhammadiyah Amin bercerita mengenai 200 daftar nama mubaligh dan ulama yang viral beberapa waktu lalu.
"Ada keluhan dari masyarakat menjelang Ramadhan karena susah mendapatkan nama mubaligh dan ulama,"katanya saat acara Coaching Fotografi di Hotel Lorin, Bogor, Selasa (18/3/2019).
200 daftar nama mubaligh dan ulama, kata Prof Amin, merupakan pekerjaan Bimas Islam. Ia pun mengirim surat ke Majelis Ulama Indonesia.
"Ternyata MUI tidak punya daftar nama, alamat, nomor telepon. Kami tidak putus asa, kami menghubungi berbagai ormas,"katanya
NU punya mubaligh, kata Prof Amin, banyak. Begitu juga Muhammadiyah, Persis. Namun, tidak punya data lengkap.
"Tidak ada yang menjawab tidak punya. Kami tidak putus asa, kami meminta daftar nama mubaligh dan ulama di Masjid seputar Jakarta. Seperti Masjid At Tin, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Istiqlal. Jumlahnya sampai 160-an,"kata pria berkacamata ini.
Ditambah-tambahlah daftar nama itu, kata Prof Amin, sampai Menteri Lukman Hakim Saifuddin merilis 200 daftar nama mubalig penceramah Islam di Indonesia, pada Jumat (18/5/2018).
Namun, setelah merilis 200 daftar nama, lanjut Prof Amin, ada yang komplain Ustaz Abdul Somad tidak ada dalam daftar.
"Padahal sebelum merilis, kami mengontak Ustaz Abdul Somad. Ia sempat mengatakan tidak mau masuk dalam daftar tersebut,karena sudah penuh sampai 2020,"katanya.
Semenjak kejadian itu, banyak yang melapor saya, seperti Jusuf Kalla.
"Dari mana kamu dapat 200, nanti saya kirimkan daftar mubaligh dari Dewan Masjid Indonesia," ujar Prof Amin meniru perkataan Jusuf Kalla.
Semenjak itu, kata Prof Amin, banyak yang menghubungi Bimas Islam untuk memberikan daftar nama mubalighnya.
"Itulah cerita yang sebenarnya,"pungkas Prof Amin. (Ilham)