ChanelMuslim.com – Lidesma pemilik Rumah Sakit Ananda Bekasi dan Saung Kebalen membagikan petunjuk singkat menjadi pengusaha bagi perempuan yang sudah menikah. Menurutnya modal utama bagi perempuan bersuami adalah izin dari pasangan. Ketika suami sudah memberikan izin kita untuk berbisnis pastinya apa yang kita usahakan lancar.
"Ini adalah modal utama dan nggak boleh terlewat. Alhamdulillah, suami saya mengizinkan ketika saya memutuskan untuk berbisnis,'katanya saat ditemui ChanelMuslim di acara Bincang Bisnis yang diadakan Ikatan Pengusah Muslimah Indonesia (IPEMI).
Yang kedua, kata Lidesma, menjadi seorang pengusaha jangan menyombongkan diri dan tetap sederhana.
"Banyak juga dikalangan perempuan ketika sudah berhasil sering mengklaim bahwa dirinya sukses,"tambahnya.
Ia mencontohkan kesederhanannya dengan tidak memakai barang-barang branded.
"Saya selalu memakai pakaian seharga dua puluh lima ribu hingga seratus ribuan. Tidak pernah mencapai jutaan meski saya mampu membelinya,"katanya.
Karena kebiasannya itu, ia sering ditegur oleh kawan-kawan sesama pengusaha untuk tidak memakai barang murah. Namun, Lidesma tidak peduli.
"Jika memakai barang branded apakah nama saya akan berubah? Tentu tidak bukan,"tanyanya.
Oleh karena itu bukan barang branded yang harus dibanggakan tetapi bagaimana orang mengenal siapa kita, apa karya kita.
"Itulah yang lebih penting dari memakai barang mewah,"katanya.
Petunjuk ketika, kata Lidesma, adalah menentukan usahanya. Apakah dari hobi, kesukaan atau kesukaan kita.
"Misalnya kita sudah memilih seni. Kita harus benar-benar tanyakan kepada diri kita. Apakah yang kita pilih ini benar dan harus yakin,"katanya.
Setelah itu barulah mengikuti berbagai kursus, seminar, mencari jaringan bagaimana barang yang kita usakahan terjual.
"Menjadi pebisnis itu harus pede. Jangan ketika ditanya konsumen kita langsung tidak minta maaf. Misalnya jika anda bisnis sambal. Ketika ada yang mencicipi sambal kita jangan bilang 'maaf jika nggak enak' padahal pelanggannya belum nyicip,"tambahnya.
Percaya dirilah, kata Lidesma, itulah modal yang ketiga harus dimiliki.
"Dulu saya juga seperti itu ketika membuka Saung Kebalen. Saya tidak percaya diri karena selama ini mengurus rumah sakit,"katanya.
Banyak pelanggan yang bertemu Lidesma di Saung Kebalen dan mengonfirmasi sering melihatnya di Rumah Sakit Ananda.
"Saya menjawab saat itu, itu saudara,"kata Lidesma bercerita.
Padahal bagi seorang pelanggan mengenal seorang pemilik usaha itu mempunyai kebanggaan tersendiri.
"Dan itu baru saya sadari. Jadi mulai saat ini percaya dirilah,"katanya sebagai penutup tips perempuan menikah menjadi pebisnis. (Ilham)