ChanelMuslim.com- Tulungagung – Keluarga milenial, keluarga yang hidup di tengah arus informasi yang masif rentan terpapar sindrom emosi negatif atau dikenal dengan istilah baper. Anak sakit, tidak punya uang, gaya hidup melampaui pendapatan serta masalah keluarga lainnya menjadi pemicu naiknya emosi.
Demikian dikatakan Nanik Kartikawati, coach Genpro Tulungagung saat memberikan motivasi finansial kepada peserta Senam Ayu Salimah pada Ahad pagi (10/2) di halaman Klinik Cordova, Bago Tulungagung.
Agar baper bisa dikelola menjadi energi positif, coach Nanik memberikan beberapa kiat yang bisa diaplikasikan.
[gambar1]
Pertama, kondisikan diri kita selalu terjaga kesadarannya. "Dalam posisi ekstrim seperti sangat sedih atau sangat bahagia, kesadaran hampir hilang. Jika hilang akan masuk sesuatu di bawah sadar. Ini yang membahayakan. Karenanya, sugesti diri untuk selalu sadar agar tindakan terkontrol," saran Nanik.
"Jika ga punya uang, santai saja. Banyak yang ngalami. Ga usah baper, ga usah terbawa suasana hati, " lanjutnya.
Dalam bahasa agama, tindakan mengontrol kesadaran ini disebut ridha. "Saya terima ya Allah sekarang ga punya uang. Besok banyakkan ya Allah. Minta ke Allah karena Allah pemilik rezeki. Jika sudah ridha, kita bisa melangkah ke selanjutnya," jelasnya.
Kedua, merancang takdir. Takdir kalau ditarik ke bawah itu tindakan. Tindakan adalah kebiasaan yang sering dilihat, didengar atau dibaca. Agar kebiasaan positif, informasi yang masuk ke otak ditata, lingkungan ditata.
"Jika saat ini tidak punya apa-apa, maka tetap berpikir besar dan positif. Bergaul dengan orang-orang yang positif maka hasilnya akan positif. Jika saat ini masih memiliki pikiran negatif dikeluarkan dulu, disadarkan otaknya agar tetap berpikir positif," terangnya.
Install pikiran positif, rancang takdir kita. Jangan bawa logika, bawa keimanan kepada Allah. Rosulullah mengajarkan kita berpikir besar, sehingga kemanfaatan untuk umat juga besar.
Ketiga, otak akan stimulus gerakan kita. Misal kita ingin berangkat haji plus bersama orang tua dan mertua sebelum usia 45 tahun itu butuh uang sekitar 1 milyar. "Kita berdoa, tunjukkan caranya ya Allah. Kemudian kita bertemu dengan mentor yang ngajari, ikut pelatihan. Minta saja kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan," terangnya.
Keempat, bergerak dengan iman. Filosofinya adalah saat Hajar mencari air untuk Ismail. Hajar bergerak, melakukan sesuatu yang positif. Dia hanya melangkah dengan keimanan. Jangan sering masukkan alasan. Lakukanlah terus sambil berdoa dan mencari ilmu.
[gambar2]
Kelima, membawa kebaikan semampu kita. "Jadilah inspirator kebaikan. Yakini bahwa Allah akan menolong hambanya selama hambanya menolong orang lain, " terangnya.
Keenam, istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Betapa banyak dosa yang sering kita lakukan, sadar atau tidak. Dosa itu menghalangi rezeki. Maka lazimi istighfar dalam setiap aktifitas kita.
Ketujuh adalah banyak bersyukur. Dengan bersyukur, rezeki akan bertambah. Itu janji Allah. Maka syukuri setiap nikmat yang Allah berikan, agar kita tidak kufur nikmat. (Mh/fat)